PENGARUH PENAMBAHAN LY ASH DAN SUPERPLASTICIZER DALAM MENCAPAI LOW CEMENT CONCRETE
Abstract
Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan semen pada beton terkadang terlalu berlebihan sehingga angka produksi semen juga meningkat. Dari proses produksi semen inilah yang menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Low cement concrete merupakan salah satu alternatif untuk permasalahan ini. Dengan mengaplikasikan low cement concrete, diharapkan dapat menekan angka penggunaan semen yang berlebihan. berdasarkan uraian masalah tersebut diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan fly ash dan superplasticizer terhadap pengurangan semen, workabilitas dan kuat tekan beton. . Sampel pada penelitian ini berjumlah 4 buah beton berbentuk silinder, dengan variasi persentase fly ash sebesar 0, 20% dan persentase superplasticizer sebesar 0 dan 2% subtitusi dari berat semen. Metode penelitian yang dilakukan mengacu kepada SK SNI 03-6468-2000 proses pencampuran material dengan cara manual. Analisis dilakukan terhadap hasil pengujian dan membandingkan workabilitas kuat tekan dan prosentase kepadatan sampel beton yang mengandung fly ash, dan superplasticizer. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa dalam penelitian ini penggantian sebagian semen dengan fly ash 20 persen dapat menurunkan workabilitas beton segar, namun dengan penambahan superplasticizer yang dapat menyebarkan partikel semen dalam adukan beton segar sebesar 2 persen dapat memperbaiki workabilitas sehingga mudah dikerjakan akan tetapi dengan penggantian kedua bahan tambah tersebut pada sebagian kapasitas semen mampu meningkatkan kepadatan beton padat sebesar 77, 68 persen dan kuat tekan sebesar 35 MPa.References
, (2013). Supplementary Cementitious Materials. Slag Cement Association no 11. Farming Hills, M1 48331.
ACI Committee 116, (2000), “Cement and Concrete Terminology (ACI 116R-00),” American Concrete Institute, Farmington Hills, Mich., 73 pp.
Danasi, M dan lisantono, (2015). Pengaruh Penambahan Fly Ash Pada Beton Mutu Tinggi dengan Silica Fume dan Filler Pasir Kwarsa, Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 Komda VI BMPTTSSI, Makasar, 7-8 Oktober
Haf, B. (2012). Pengaruh Penggunaan Fly Ash pada Beton Mutu Normal dan Mutu Tinggi ditinjau dari Kuat Tekan dan Absorbsi, Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 1, Februari: 01 - 09
Hernando, F. (2009). Perencanaan Campuran Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Superplasticizer dan Pengaruh Penggantian Semen Dengan Fly Ash. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset
Popovics, S. (1990). Analysis of the concrete strength versus water-cement ratio relationship. ACI Materials Journal, Vol. 87, No. 5, 517–529.
Prihantoro, T. (2015). Analisis Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Memanfaatkan Teknologi High Volume Fly Ash Concrete. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
SNI 03-2834-1993, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
Thomas, M. (2007). Optimizing the Use of Fly Ash in Concrete. Portland Cement Association
Wassermann, R., Katz, A., and Bentur, A. (2009). Minimum cement content requirements: a must or a myth. Materials and Structures, No. 42, 973–982.
Yurdakul, E. (2010). Optimizing concrete mixtures with minimum cement content for performance and sustainability. Lowa State University
Zai, K., syahrizal., dan karolina, R. (2014). Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute). Jurnal Teknik Sipil USU, Volume 3, no.2
ACI Committee 116, (2000), “Cement and Concrete Terminology (ACI 116R-00),” American Concrete Institute, Farmington Hills, Mich., 73 pp.
Danasi, M dan lisantono, (2015). Pengaruh Penambahan Fly Ash Pada Beton Mutu Tinggi dengan Silica Fume dan Filler Pasir Kwarsa, Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 Komda VI BMPTTSSI, Makasar, 7-8 Oktober
Haf, B. (2012). Pengaruh Penggunaan Fly Ash pada Beton Mutu Normal dan Mutu Tinggi ditinjau dari Kuat Tekan dan Absorbsi, Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 1, Februari: 01 - 09
Hernando, F. (2009). Perencanaan Campuran Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Superplasticizer dan Pengaruh Penggantian Semen Dengan Fly Ash. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset
Popovics, S. (1990). Analysis of the concrete strength versus water-cement ratio relationship. ACI Materials Journal, Vol. 87, No. 5, 517–529.
Prihantoro, T. (2015). Analisis Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Memanfaatkan Teknologi High Volume Fly Ash Concrete. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
SNI 03-2834-1993, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional (BSN)
Thomas, M. (2007). Optimizing the Use of Fly Ash in Concrete. Portland Cement Association
Wassermann, R., Katz, A., and Bentur, A. (2009). Minimum cement content requirements: a must or a myth. Materials and Structures, No. 42, 973–982.
Yurdakul, E. (2010). Optimizing concrete mixtures with minimum cement content for performance and sustainability. Lowa State University
Zai, K., syahrizal., dan karolina, R. (2014). Pengaruh Penambahan Silica Fume dan Superplasticizer Terhadap Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan Metode ACI (American Concrete Institute). Jurnal Teknik Sipil USU, Volume 3, no.2