ANALISA KERUSAKKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA – IRIMETER 2 PADA RUAS JALAN HAMADI – ENTROP KELAPA DUA KOTA JAYAPURA
Abstract
The International Roughness Index (IRI) is a parameter used to determine the level of unevenness of a road surface in units of m/km. This parameter measures the level of unevenness of the road surface presented in a scale of values that can be the level of damage to the road surface layer felt by the driver. In this study, it is known that the percentage of unevenness conditions that need to be addressed along the Hamadi - Entrop Kelapa Dua Road section (STA.034 + 300 - STA.039 + 300) is 82% good condition with routine maintenance handling suggestions, 18% moderate condition with periodic maintenance handling suggestions. This research identifies and provides suggestions regarding appropriate handling based on the IRI value scale.
References
Raya. Bandung: Politeknik Negeri Bandung
Mubarak, H. (2016). Analisa Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan Dengan
Metode Pavement Condition Index ( Pci ) Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Sta . 11 + 150. Jurnal Saintis,16(1), 94–109.
Sukirman, S., (1992). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova,
Bandung.
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta:
Rajawali
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Jalan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. (1990). Tata Cara Penyusunan Program
Pemeliharaan Jalan Kota No. 018/T/BNKT/1990. 018, 47.
Departemen Pekerjaan Umum. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.
Direktorat Jendral Bina Marga DPU. Manual pemeliharaan Jalan Nomor :
03/MN/B/1983.
Husein Umar. 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali
Indriantoro, Nur dan Bambang Supono. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: FEB Universitas Gajah Mada.
Siahaan, Doan Arinata dan Medis S Surbakti. 2014. Analisis Perbandingan
Nilai IRI Berdasarkan Variasi Rentang Pembacaan NAASRA. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Anonim, 2009. Undang-Undang No.22 tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, 2006, PP No. 34 Tahun 2006
Tentang Jalan,Jakarta.
Departemen Perhubungan, 1993. Peraturan pemerintah No. 43 Tahun 1993
Tentang Prasarana dan Lalu lintas.Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Tata Cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota, No.038/T/BM/1997. Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2011). Tata Cara
Pemeliharaan Dan Penilikan Jalan, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1992, Standar Perencanaan Geometrik
Untuk Jalan Perkotaan, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta
Hardiyatmo, H.C., 2015. Perancangan Perkerasan Jalan Dan Penyelidikan
Tanah.Cetakan Ke-2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Hikmat Iskandar, 2007, Volume Lalu-Lintas Rencana Untuk Geometrik dan
Perkerasan Jalan,Jurnal Puslitbang Jalan dan Jembatan, Departemen
Pekerjaan Umum, Vol. 24, No. 3/Desember 2007, P. 36 – 54.
Saputro, D.A. (2015). Perbandingan Evaluasi Tingkat Kerusakkan Jalan
Dengan Metode Bina Marga Dan Metode Paver (Studi Kasus :Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Dan Sekitarnya).
Suherman. (2008). Studi Persamaan Korelasi Antara Ketidakrataan
Permukaan Jalan dengan Indeks Kondisi Jalan. Jurnal Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
Affandi, Muhammad Furqon. (1989). Dasar Dasar Penentuan Kalibrasi
dan Standarisasi Roughometer. Indonesia.
ASTM E1926 – 98, Standart Practice for Computing International
Roughness Indexof Roads from Longitudinal Profile Measurement.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.