INVENTARISASI SERANGGA SISTEM FEROMON TRAP & YELLOW TRAP TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN
Abstract
Biodiversitas atau keanekaragaman hayati dapat disebut sebagai suatu system penting pada kehidupan makhluk hidup. Banyaknya jumlah keanekaragaman hayati meliputi berbagai makhluk hidup yang berada di dunia ini, yang beruhubungan antara individu dengan yang lainnya. Serangan serangga parasitisme yang merugikan petani mengakibatkan berkurangnya hasil panen merupakan sebuah landasan dari penelitian ini untuk menginventarisasi serangga yang merupakan parasit dan menguntungkan pada ekosistem budidaya tanaman palawija sehingga petani bisa mengaplikasikan pestisida yang tepat untuk memperoleh hasil panen yang maksimal. Penelitian ini melalui metode berupa identifikasi dari serangga yang di awali dengan melakukan inventarisasi yang paling merusak di tanaman palawija, penelitian ini menggunakan traping yellow yang diletakkan pada lahan persawahan. Pemberian senyawa feromon mengakibatkan serangga jenis kelamin betina akan banyak terperangkap. Identifikasi jenis dan spesies serangga dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang sesuai untuk aplikasi biopestisida yang tepat sasaran. Didapatkan hasil observasi jenis serangga sebanyak 166 Kelimpahan individu serangga terbesar adalah ordo diptera berdasarkan perangkap yang digunakan, jumlah yang berada di Yellow Trap berjumlah 30 dan yang berada di feromon trap berjumlah 136 dari dasar tersebut penentuan pestisida yang ramah lingkungan dapat dilakukan pengaplikasian rekomendasi jenis cendawan Beauverina bassiana
References
Avesani, D., Frizzera, D., Giudice, G. Lo, Birtele, D., & Lencioni, V. (2024). Diptera Dwelling Aquatic and Terrestrial Habitats in an Alpine Floodplain ( Amola Glacier , Italian Alps ), (November), 1–25.
Efendi, S., Febriani, F., & Yusniwati, Y. (2020). INVENTARISASI HAMA KELAPA SAWIT ( Elaeis guineensis Jacq.) PADA DAERAH ENDEMIK SERANGAN DI KABUPATEN DHARMASRAYA. Agrifor, 19(1), 1. doi:10.31293/af.v19i1.4476
Gabriel, C. E., Manueke, ; J, Meray, E. R. M., & Ogie, ; T. (2020). Inventarisasi Serangga Hama pada Kopra di Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. In Cocos, 5(5), 1–10.
Gnana, A. D., Thatheyus, A. J., & Vi, R. (2013). Biodegradation of the Synthetic Pyrethroid , Fenvalerate by Bacillus Cereus Mtcc 1305, 1(2), 21–26. doi:10.12691/wjee-1-2-2
Gunawan, B., Arsi, A., & Anisyatulusna, I. (2022). Inventarisasi Arthropoda dan Tingkat Serangan Hama pada Teknik Budidaya Padi (Oryza sativa L.) di Desa Bumi Agung Kecamatan Lempuing. J-Plantasimbiosa, 4(2), 29–40. doi:10.25181/jplantasimbiosa.v4i2.2676
Ilir, K. O., & Selatan, S. (2022). Inventarisasi dan Identifikasi Serangga Predator pada Padi di, 6051, 552–561.
Lingkungan, J. I., Rangkuti, E. E., Anwar, S., Munif, A., & Siregar, I. Z. (2024). Perbandingan Pencemaran Pestisida dan Logam Berat di Beberapa Negara ASEAN : Systematic Review, 22(2), 484–490. doi:10.14710/jil.22.2.484-490
Lizmah, S. F., Buchori, D., & Rizali, A. (2018). Pengaruh Kompleksitas Lanskap Terhadap Keanekaragaman Serangga Penyedia Jasa Ekosistem Pada Tanaman Mentimun. Prosiding Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI), (2018), 254–258.
Mokodompit, H. S., Pollo, H. N., & Lasut, M. T. (2019). IDENTIFIKASI JENIS SERANGGA HAMA DAN TINGKAT KERUSAKAN PADA Diospyros Celebica Bakh. Eugenia, 24(1), 64–75. doi:10.35791/eug.24.2.2018.22794
Pramudi, M. I., & Soedijo, S. (2019). ODONATA SEBAGAI PREDATOR SERANGGA HAMA DI SAWAH PASANG SURUT Effect of Paraquat Dichloride Herbicide Application on Odonata as A Pest Insect Predator in the Tidal Swamp Rice Field. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah, 4(April), 78–82.
Tonius Gulo, & Darmawan Harefa. (2023). Identifikasi Serangga (Insekta) Yang Merugikan Pada Tanaman Cabai Rawit Di Desa Sisarahili Ekholo Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Sealatan. Jurnal Sapta Agrica, 2(1), 50–61. doi:10.57094/jsa.v2i1.917
Jurnal Pertanian Cemara allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
In most cases, appropriate attribution can be provided by simply citing the original article, for example:
Fatmawati, Ika dan Wahyudi, Didik (2015). POTENSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SUMENEP. JURNAL PERTANIAN CEMARA, 12(1), 1-18. doi:https://doi.org/10.24929/fp.v12i1.193
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.