TINGKAT PENYERAPAN PEMBERIAN ORGANIK KOTORAN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MADURA

  • Zainol Arifin Departemen Agribisnis, Universitas Tribhuwana Tunggadewi
  • Ida Sugeng Suyani Departemen Agroteknologi, Universitas Panca Marga
Keywords: Tumbuhan Jagung, Kotoran Kelinci, Produksi

Abstract

Tanaman jagung diguanakan untukkebutuhan makanan baik lokal maupun nasional serta bahan dengan  penggunaan  pakan hewan terutama daun dan pohonnya serta memiliki ciri khas yang bernilai terhadap upaya peningkatan ekonomi . Sisi lain yang dapat digunakan adalah dengan  dilakukan untuk penyerapan unsur yang dapat meningkatkan  produksi tanaman jagung di Madura yakni dengan memberikan kotoran sapi atau kambing yang diberi nama. Pupuk organik yang bahannya dari ternak terdiri atas pupuk organik padat yaitu kotoran padat dan cair (feses) dan digunakan dalam pemilhan yang bisa diserap yaitu pupuk organik kotoran dari kelinci. Organik kotoran kelinci sangat berpotensial untuk diajukan sebagai organik karena kandungan unsur haranya sangat tinggi dari bahan kotoran ternak lainnya, diistilahkan denganUnsur hara  : (10 – 12%), Phospor (2,20 2,76%), Kalium (1,86%), Calsium (2,08%) dan memberikan  unsur hara besar dan kecil  yang dimanfaatkan tumbuhan juga mengandung hormon tumbuh yang bisa memberikan rangsangan tumbuhnya suatu tanaman. Research ini memberikan konsep untuk mengetahui pengaruh organik  kotoran kelinci terhadap penyerapan dan prouksi beberapa varietas jagung  Madura. Penelitian diatur dalam Rancangan Acak Kelompok  (RAK) yang terdiri dari 12 treatmen, yaitu faktor pertama terdiri dari pupuk kotoran kelinci 5 ton/ha; 10 ton/ha; 15 ton/ha; 20 ton/ha. Faktor kedua terdiri dari komoditas jagung Mandhing; Luk-Guluk; Talangoh. Dari researchdiketahui dalampenentuan organik kelinci memiliki peran  nyata terhadap masa waktu berbunga betina sebesar 40,08 hst, berat jagung tanpa kelobot ukuran  3,48 g dan berat pipilan kering sebesar 2,50 g. Pada penerapan komoditas jagung lokal Luk-Guluk memiliki peran nyata pada masa waktu keluar bunga betina dengan ukuran  39,68 hst. Interpretasi organik kelinci 5 ton/ha dan komoditas jagung unggulan talangoh dalam  pengukuran  umur  keluar bunga betina ukuran  40,89 hst.

References

Anwar, D. dan R. (2017). Pengaruh Paket Teknologi Bokashi Kotoran Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang. Agroqua, 15(2):, 59–65.
Farmia, A. (2020). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urine Kelinci dan Frekuensi Pemberian Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata). Polbangtanyoma, 27(1):, 1–10.
Fitriasari, C. dan E. R. (2017). Efektifitas Pemberian Urin Kelinci Untuk Mengurangi Dosis Pupuk Anorganik Pada Budidaya Putren Jagung Manis. Agrosains Dan Teknologi, 2(2), 141–156.
Ningrum, W. A., K. P. W. dan S. Y. T. (2017). Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk Kandang Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata). Produksi Tanaman, 5(3):, 433–440.
Nurindasari, E. dan M. N. (2020). Respon Tanaman Jagung Terhadap Pemberian Pupuk Pelengkap Cair dan Sumber Benih dari Panjang Tongkol Berbeda. Agrotekmas, 1(3):, 58-67.
Purwantini, T. B., Saptana, Amar K.
Published
2022-11-17
Abstract viewed = 12 times
PDF downloaded = 10 times