TINGKAT PENYERAPAN PEMBERIAN ORGANIK KOTORAN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MADURA
Abstract
Tanaman jagung diguanakan untukkebutuhan makanan baik lokal maupun nasional serta bahan dengan penggunaan pakan hewan terutama daun dan pohonnya serta memiliki ciri khas yang bernilai terhadap upaya peningkatan ekonomi . Sisi lain yang dapat digunakan adalah dengan dilakukan untuk penyerapan unsur yang dapat meningkatkan produksi tanaman jagung di Madura yakni dengan memberikan kotoran sapi atau kambing yang diberi nama. Pupuk organik yang bahannya dari ternak terdiri atas pupuk organik padat yaitu kotoran padat dan cair (feses) dan digunakan dalam pemilhan yang bisa diserap yaitu pupuk organik kotoran dari kelinci. Organik kotoran kelinci sangat berpotensial untuk diajukan sebagai organik karena kandungan unsur haranya sangat tinggi dari bahan kotoran ternak lainnya, diistilahkan denganUnsur hara : (10 – 12%), Phospor (2,20 2,76%), Kalium (1,86%), Calsium (2,08%) dan memberikan unsur hara besar dan kecil yang dimanfaatkan tumbuhan juga mengandung hormon tumbuh yang bisa memberikan rangsangan tumbuhnya suatu tanaman. Research ini memberikan konsep untuk mengetahui pengaruh organik kotoran kelinci terhadap penyerapan dan prouksi beberapa varietas jagung Madura. Penelitian diatur dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 12 treatmen, yaitu faktor pertama terdiri dari pupuk kotoran kelinci 5 ton/ha; 10 ton/ha; 15 ton/ha; 20 ton/ha. Faktor kedua terdiri dari komoditas jagung Mandhing; Luk-Guluk; Talangoh. Dari researchdiketahui dalampenentuan organik kelinci memiliki peran nyata terhadap masa waktu berbunga betina sebesar 40,08 hst, berat jagung tanpa kelobot ukuran 3,48 g dan berat pipilan kering sebesar 2,50 g. Pada penerapan komoditas jagung lokal Luk-Guluk memiliki peran nyata pada masa waktu keluar bunga betina dengan ukuran 39,68 hst. Interpretasi organik kelinci 5 ton/ha dan komoditas jagung unggulan talangoh dalam pengukuran umur keluar bunga betina ukuran 40,89 hst.References
Farmia, A. (2020). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Urine Kelinci dan Frekuensi Pemberian Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata). Polbangtanyoma, 27(1):, 1–10.
Fitriasari, C. dan E. R. (2017). Efektifitas Pemberian Urin Kelinci Untuk Mengurangi Dosis Pupuk Anorganik Pada Budidaya Putren Jagung Manis. Agrosains Dan Teknologi, 2(2), 141–156.
Ningrum, W. A., K. P. W. dan S. Y. T. (2017). Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Pupuk Kandang Kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata). Produksi Tanaman, 5(3):, 433–440.
Nurindasari, E. dan M. N. (2020). Respon Tanaman Jagung Terhadap Pemberian Pupuk Pelengkap Cair dan Sumber Benih dari Panjang Tongkol Berbeda. Agrotekmas, 1(3):, 58-67.
Purwantini, T. B., Saptana, Amar K.
Jurnal Pertanian Cemara allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
In most cases, appropriate attribution can be provided by simply citing the original article, for example:
Fatmawati, Ika dan Wahyudi, Didik (2015). POTENSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SUMENEP. JURNAL PERTANIAN CEMARA, 12(1), 1-18. doi:https://doi.org/10.24929/fp.v12i1.193
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.