PERMINTAAN DAN PENAWARAN JAHE DI ERA PANDEMI
Abstract
Di Indonesia penyebaran covid 19 terdeteksi sejak maret 2020, untuk mencegah penularannya dengan menjaga kekebalan sistem imun. Banyak informasi beredar di kalangan masyarakat bahwa mengonsumsi tanaman herbal dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh. Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran dirjen pelayanan kesehatan nomor HK.02.02/iv/2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Budidaya tanaman herbal di kabupaten Sumenep saat ini mempunyai prospek sangat tinggi karena di era pzandemi dan akibat gaya hidup masyarakat back to nature. Hal ini juga tidak lepas dari maraknya berbagai macam minuman herbal yang mampu berkontribusi cukup besar. Semakin bertambahnya pemanfaatan tanaman herbal diantaranya sebagai minuman herbal, obat herbal, makanan, maupun industri kosmetik menyebabkan semakin tinggi permintaan akan tanaman herbal salah satunya adalah jahe. Melonjaknya permintaan jahe membuat para petani kesulitan memenuhi permintaan sehingga mendatangkan bahan dari luar daerah. Pentingnya proyeksi permintaan dan penawaran supaya dapat memenuhi jumlah permintaan agar tidak terjadi kekurangan ataupun surplus jahe. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran jahe di Kabupaten Sumenep di era pandemi covid-19. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja, pengambilan data menggunakan data sekunder yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor yang mempengaruhi permintaan jahe di Kabupaten Sumenep di era pandemi covid-19 adalah jumlah penduduk. (2) Faktor yang mempengaruhi penawaran jahe di Kabupaten Sumenep di era pandemi covid-19 adalah luas areal panen jahe.References
Bangun, Abednego. (2012). Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia. Bandung. Indonesia Publishing House
Destryana, R.A dan Ismawati, L. 2019. Etnobotani Dan Pengggunaan Tumbuhan Liar Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Madura (Studi Di Kecamatan Lenteng, Guluk-Guluk, Dan Bluto). Journal of Food Technology and Agroindustry. Vol. 1 No 2 Hal 1-8: https://ejournalwiraraja.com/index.php/JFTA/article/view/724
Gilarso, T., 1992, Pengantar Ilmu Ekonomika Bagian Makro, Yogyakarta : KANISIUS
Ismawati, L dan Destryana, R.A. 2019. Potensi Tumbuhan Liar Sebagai Obat Tradisional Masyarakat Di Kecamatan Bluto. Seminar Nasional Optimalisasi SumberdayA Lokal di Era Revolusi Industri 4.0. Hal 107-111: https://ejournalwiraraja.com/index.php /PROSD/article/view/824
Ismawati, L dan Destryana, R.A. 2019. Inventarisasin Jenis Tumbuhan Liar Bahan Jamu Tradisional Masyarakat Sumenep Madura. Simbiosis Journal of Biological Sciences. Hal 37-43: https://www.researchgate.net/publication/ 34214 3971
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian CoronaVirus Disease (Covid-19). Ebook. pp.1-136. https://covid19.go.id/p/protokol/ pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-coronavirus-disease-covid-19-revisi-ke-5
Kurniawan, D.T. dan Fatmawati, I. 2019. Persepsi Masyarakat Madura Terhadap Peran Tumbuhan Etnofarmaka di Kabupaten Sumenep. Journal Pertanian Cemara. Vol 16 nomor 2, Hal 1-7: https://www.ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/809
Rifani, Nisya. (2014). The Secret of Herbal.Yogyakarta: Cemerlang Publishing
Sukirno, S. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Veriana, T. (2014). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Di Kecamatan Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Diunduh di repository.unib.ac.id/8363/ tanggal 20 februari 2020
Utami, P., & Puspaningtyas, D. E. (2013). The Miracle of Herbs. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.
Wibowo, S. (2015). Tanaman Sakti Tumpas Macam-macam Penyakit. Jakarta: Pustaka Makmur.
Jurnal Pertanian Cemara allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
In most cases, appropriate attribution can be provided by simply citing the original article, for example:
Fatmawati, Ika dan Wahyudi, Didik (2015). POTENSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SUMENEP. JURNAL PERTANIAN CEMARA, 12(1), 1-18. doi:https://doi.org/10.24929/fp.v12i1.193
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.