PERAN PEMERINTAH DALAM MENGEMBANGKAN PRODUK KERAJINAN KERIS BERDASARKAN ANALISIS GLOBAL VALUE CHAIN (Studi Kasus Kerajinan Keris di Kabupaten Sumenep)
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis global value chain produk kerajinan keris di Kabupaten Sumenep. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk melihat bagaimana peran pemerintah lokal dalam mengembangkan keris dan peningkatan daya saing baik di tingkat nasional maupun internasional. Terdapat beberapa peran Pemerintah Kabupaten Sumenep dilihat dari metodologi GVC. Pertama, Melihat ciri dari bahan baku mentah maka pemerintah berperan sebagai market yang mengatur lalulintas barang guna terciptanya stabilitas. Kedua, Mendorong berkembangnya industri keris melalui restrukturisasi mesin, informasi, pelatihan SDM, dan penyediaan BBM. Ketiga, Melakukan pemasaran melalui ajang pameran keris yang diikuti mayoritas oleh pengusaha kecil dan menengah, dibukakannya gerai keris oleh Dinas terkait dan dibentuknya monumen sebagai symbol kota sumenep sebagai kota keris. Walaupun peran pemerintah yang dijalankan oleh DISPERINDAG cukup berhasil, namun tanpa adanya dukungan dari ketersediaan bahan baku menjadikan produksi terhenti. Hal ini tentu menciptakan risiko yang besar apalagi bahan baku harus di topang dari barang import. Dengan hal tersebut, akan menyebabkan produk keris di Kabupaten Sumenep akan kehilangan keunggulan komparatifnya sehingga menyulitkan dalam pemasaran.
References
Luiza Bazan & Lizbeth Navas-Alemán, Comparing Chain Governance and Upgrading Patterns in the Sinos Valley, Brazil, Paper for Workshop ‘Local Upgrading in Global Chains’, held at the Institute of Development Studies, University of Sussex, 14-17 February 2001
Silvi Dian Permatasari And Siti Daulah Khoiriati. 2014. Peran Pemerintah Dalam Diplomasi Perdagangan Produk Kulit Indonesia Berdasrkan Analisis Global Value Chain Studi Kasus Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Universitas Gadjah Mada
Bambang Iriyanto, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga. 2013. “Pandai Dan Empu Keris Capai 554, Gagas Sumenep Jadi Kota Keris”. http://humaspemkabsumenep.com/2013/04/pandai-dan-empu-keris-capai-554-gagas-sumenep-jadi-kota-keris/ 25 april 2013. Diunduh pada hari senin, 10 juni 2019
Busyro K, Bupati Sumenep. 2014. Kebangkitan Ekonomi di Sumenep. Artikel Mata Sumenep Edisi 7 tanggal 15-28 desember 2014.http://www.jpnn.com/read/2014/09/28/260543/Warisan-Leluhur,-Keris-Sumenep-Go-International-. Diunduh hari selasa, 11 juni 2019
Busyro Karim, Bupati Sumenep. 2014. “Pemkab Sumenep Kucurkan Rp 1,8 Miliar Untuk UMKM”. http://portalmadura.com/pemkab-sumenep-kucurkan-rp-18-miliar-untuk-umkm-8379 wawancara dengan portal madura.com. Kamis, 20 maret 2014. Diunduh hari selasa, 11 juni 2019
Fathor Rahman, ketua Ikatan Pengrajin Keris Indonesi (IPKI). 2013. “Empu Keris Sumenep Terbanyak Se Dunia, Satu Empu Mampu Menjual Keris Rp. 45 Juta”. Wawancara dengan Suara Indonesia. https://suaraindonesia-news.com-empu-keris-sumenep-terbanyak-se-dunia-satu-empu-mampu-menjual-keris-rp-45-juta. 26 april 2013. Diunduh pada hari senin, 10 juni 2019.
Taufik Rahman. 2008. “Pengrajin Keris Aeng Tong-Tong Dilirik Investor Asing”. Wawancara dengan News Room.http://www.sumenep.go.id/?page=detailberita.html&id=8247#.VZT35rntmko. Kamis, 27 Nopember 2008 pukul 21:29 wib. Diunduh pada hari senin tanggal 10 juni 2019.
Taufik R, Kepala Desa Aeng Tongtong. 2014. Warisan Leluhur, Keris Sumenep Go International. Wawancara dengan Jawa Pos Radar Madura.com . http://www.jpnn.com/read/2014/09/28/260543/Warisan-Leluhur,-Keris-Sumenep-Go-International-. Minggu, 28 September 2014 , 09:35:00. Diunduh pada hari senin 10 juni 2019.









.png)
