Strategi Komunikasi untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pesisir dalam Pembudayaan GERMAS di Kecamatan Kalianget
Abstract
Kabupaten Sumenep dapat memberikan kontribusi positif sebagai salah satu daerah pengasil
tangkapan hasil laut dan penghasil garam di tingkat Nasional. Berdasarkan data BPS
kabupaten Sumenep dalam setahun dapat menghasilkan 532 ton ikan laut per tahun dan tiap
tahunnya dapat menghasilkan 286.42 ton garam dari kecamatan Kalianget untuk memenuhi
pasokan garam Nasional (BPS, 2018). Selain manfaat positif yang dijelaskan diatas, kondisi
goegrafis kabupaten Sumenep yang berada di kawasan pesisir tidak lepas dari masalah sosial,
ekonomi, dan kesehatan masyarakat pesisir yang identik dengan ketertinggalan dan
keterbelakangan. Selain masalah ekonomi seperti penghasilan petani garam yang rendah,
masalah lain seperti masalah prilaku hidup bersih, sanitasi, buang air besar sembarangan
(BABS) kebersihan lingkungan, dan hipertensi menjadi permasalahan utama. Sedangkan
program edukasi seperti sosialisasi dari Promkes Puskesmas Kalianget, bantuan tempat
sampah dan truk pengangkut sampah, pembangunan MCK komunal, bahkan membentuk
kelompok sadar sampah (POKDARSA) nyatanya belum mampu membuat tiga desa ini
beranjak dari permasalahan kebersihan lingkungan. Penelitian ini ingin menjawab
permasalahan masyarakat pesisir dari aspek komunikasi melalui pendekatan Fenomenologi,
karena untuk menciptakan komunikasi yang efektif perlu adanya penelitian yang
komprehensif, maka terlebih dahulu mengumpulkan data terkait prilaku kesehatan
masyarakat setempat. Hasil pengumpulan data terkait prilaku kesehatan masyarakat akan
menjadi modal awal untuk memetakan strategi komunikasii untuk meningkatkan partisipasi
pembudayaan gerakan sehat di masyarakat pesisir khususnya di tiga desa kecamatan
Kalianget.









.png)
