Pemeriksaan SDIDTK sebagai Skrining Kejadian Stunting
Keywords:
SDIDTK, Skrining, Stunting
Abstract
Stunting adalah kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan jika dibandingkan dengan ukuran normal berdasarkan usianya. Kejadian stunting saat ini di Indonesia masih cukup tinggi. Prevalensi di Jawa Timur sampai pada April 2018, sebanyak 26,7 % kejadian stunting. Angka tersebut dapat memberikan arti bahwa di jawa timur masih cuukup banyak balita yang mengalami stunting. Dan wilayah kabupaten Sumenep memiliki peringkat ke-dua tertinngi di jawa timur dengan jumlah prevalensi kejadian stuntingnya adalah 52,44 %. Selanjutnya Belum ada data terbaru tentang kejadian stunting di Kabupaten Sumenep sampai di akhir tahun 2018. Oleh karena itu, perlu adanya pencegahan serta skrinig terhadap kejdian stunting. Tujuan dilakukannya kegiatan pemeriksaan ini sebagai salah satu bentuk skrining pendeteksian kejadian stunting di Kabupaten Sumenep. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu melakukan pemeriksaan SDIDTK secara langsung kepada anak-anak TAUD SAQU cabang Sumenep sejumlah 71 anak. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan anak yang mengalami stunting, namun ada 3 orang anak dalam katagori sangat kurus sehingga diperlukan adanya perhatian khusus dari wali murid terhadap asupan nutrisi anak tersebut agar tidak mengarah pada stunting. Hasil pemeriksaan dapat dijadikan refrensi tentang status tumbuh kembang anak-anak TAUD SAQU cabang Sumenep.References
Ahmad Mushlih, S.Pd., Rahimah, S.Pd., dkk (2018). Analisis Kebijakan PAUD. Mangku Bumi : Wonosobo.
Habibi, H., Suryadharma, I.G.P., Wilujeng, I. (2021). Madurese Fishing Community Cultural Perception of Coastal Litter. Qualitative Report, 26(1). pp. 125-139. https://doi.org/10.46743/2160-3715/2021.4539
Kemenkes RI (2016). Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. Jakarta.
Kemenkes RI (2018). Orientasi STBM-STUNTING. Jakarta.
Mediani, H.S. (2020). Predictors of Stunting Among Children Under Five Year of Age in Indonesia: A Scoping Review. Global Journal of Health Science, 12(8), pp. 83-95. https://doi.org/10.5539/gjhs.v12n8p83
Meilyasari, F. & Isnawati, M. (2014). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Journal of Nutrition College, 3(2), 16-25. Diakses dari http://www,ejournal-s1.undip.ac.id
Ni’mah, K., Nadhiroh, S.R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting di Indonesia. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13-19.
WHO (2015). World Health Statistics, World Health Organization.
Habibi, H., Suryadharma, I.G.P., Wilujeng, I. (2021). Madurese Fishing Community Cultural Perception of Coastal Litter. Qualitative Report, 26(1). pp. 125-139. https://doi.org/10.46743/2160-3715/2021.4539
Kemenkes RI (2016). Pedoman Pelaksanaan SDIDTK. Jakarta.
Kemenkes RI (2018). Orientasi STBM-STUNTING. Jakarta.
Mediani, H.S. (2020). Predictors of Stunting Among Children Under Five Year of Age in Indonesia: A Scoping Review. Global Journal of Health Science, 12(8), pp. 83-95. https://doi.org/10.5539/gjhs.v12n8p83
Meilyasari, F. & Isnawati, M. (2014). Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Journal of Nutrition College, 3(2), 16-25. Diakses dari http://www,ejournal-s1.undip.ac.id
Ni’mah, K., Nadhiroh, S.R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Stunting di Indonesia. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13-19.
WHO (2015). World Health Statistics, World Health Organization.
Published
2022-10-13
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.