STUDI KELAYAKAN SEBAGAI MANEJEMEN PEMASARAN DESTINASI WISATA GOA JERUK, DAN FOOD COURT DESA KEBONAGUNG SUMENEP

  • Hadi Purnomo Universitas Trunojoyo Madura
  • Nirma Kurriwati Universitas Trunojoyo Madura
Keywords: Studi kelayakan, manajemen pemasaran, wisata Goa Jeruk dan Food Court, Desa Kebonagung Sumenep

Abstract

ABSTRACT

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi, dalam jangka waktu sementara. Setiap tempat wisata sekiranya perlu melakukan studi kelayakan destinasi tersebut benar-benar bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. Manfaat studi kelayakan secara definisi adalah studi yang dilakukan bagi Pengelola agar bisa membantu saat mengambil keputusan terkait pengembangan kedepan. Studi kelayakan ini tentunya merupakan bagian dari fungsi manajemen dalam pengembangan destinasi wisata tersebut. Manajemen Pemasaran Pariwisata menggambarkan cara organisasi yang bergerak dalam kepariwisataan (menyediakan produk/jasa pariwisata) dan destinasi wisata mencapai tujuan pemasaran dengan menentukan sasaran pasar wisatawan yang spesifik dan menggunakan sumber daya pemasaran untuk melayani sasaran pasar dengan baik. Desa Kebonagung yang belakangan sangat serius mengembangkan destinasi wisata Goa Jeruk, wisata air, dan food court memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam sektor perekonomian perlu melakukan studi kelayakan agar disetinasi wisata yang saat ini kembangkan bisa benar-benar memiliki road map pengembangan yang jelas. Studi kelayakan ini juga penting dilaksanakan sebagai bagian penting dari fungsi manajemen pemasaran pengelolah. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Metode ini akan memberikan penjelasan data yang jelas melalui wawancara secara mendalam. Dengan demikian hasil penelitian bisa menjadi rekomendasi pada tim pengelolah wisata Desa Kebonagung.

References

Abdurrokhman.2015 Pengembangan Potensi Desa, Widyaiswara diklat Kabupaten Banyumas.
Bambang, Sunaryo. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata konsep dan aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta : Gava Media.
Bungin, M. B. (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Menteri (Permen) Pariwisata Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri (Permen) Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.
Ismayanti. (2011). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Prihati. (2017). Implementasi Kebijakan Promosi Pariwisata Kota Pekanbaru Dalam Pengembangan Potensi Wisata Di Provinsi Riau, Research Report Disertasi, Universitas Pasundan 1–24.
Rangkuti, Freddy. 2016. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rakhmat, J. (2000). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Yoeti, O. A. (2005). Perencanaan Strategis Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
Published
2025-04-04
Abstract viewed = 61 times
PDF downloaded = 59 times