PENDAMPINGAN GERAKAN LITERASI NASIONAL (GLN) MELALUI KEGIATAN DIGITAL WRITING MARATHON
Abstract
Gerakan Literasi Nasional (GLN) adalah salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengurangi kesenjangan dalam dunia pendidikan, terutama dalam aktivitas literasi seperti membaca dan menulis. Saat ini, dalam konteks pasca pandemi COVID-19, keadaan dan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini berdampak pada penurunan minat siswa dalam aktivitas literasi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh tim, salah satu permasalahan utama mitra adalah rendahnya keterampilan menulis. Untuk mengatasi masalah ini, kami memberikan solusi berupa aktivitas Digital Writing Marathon (menulis maraton melalui platform digital). Kegiatan ini terdiri dari empat tahap; pertama, penyampaian materi tentang GLN dan Digital Writing Marathon. Kedua, pendampingan dalam teknik-teknik menulis oleh tim. Ketiga, menulis cerita dengan tema yang telah disepakati dan revisi hasil tulisan siswa. Keempat, pendampingan dalam publikasi pada media digital, seperti Kompasiana. Hasil yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan tersebut adalah peningkatan keterampilan menulis siswa. Kemampuan siswa untuk mempublikasikan hasil karyanya agar bisa dibaca oleh orang lain juga mengalami peningkatan signifikan, terutama mereka yang sebelumnya belum terbiasa dengan media digital. Selain itu, siswa juga diberikan panduan tentang bagaimana mempromosikan karya tulis mereka melalui media sosial, khususnya Instagram
References
Antasari, I. W. (2017). Implementasi gerakan literasi sekolah tahap pembiasaan di MI Muhammadiyah Gandatapa Sumbang Banyumas. Libria, 9(1).
Hidayah, L. (2019). Revitalisasi partisipasi masyarakat dalam gerakan literasi nasional: studi pada program kampung literasi. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 3(1), 87-98.
Ibrahim, G. A., Ismadi, H. D., Zabdi, F., & Mayani, L. A. (2017). Peta jalan gerakan literasi nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
KEBUDAYAAN, K. P. D. (2023). BUKU PANDUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PTN.
Kemendikbud B. Pendidikan di Indonesia belajar dari hasil PISA (2018). Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang KEMENDIKBUD.
Kementrian Dalam Negeri. (2023) https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/. Diakses tanggal 3 April 2023.
Kervin, L., & Mantei, J. (2016). Digital writing practices: a close look at one grade three author. Literacy, 50(3), 133-140.
Martens, S. R. (2013). Writing into the world: Writing marathons for teaching writing, place, and advocacy. The University of Nebraska-Lincoln.
National Writing Project. (2023) https://lead.nwp.org/writeacrossamerica-a-virtual-writing-marathon/. Diakses tanggal 7 Juli 2023.
Sassi, K., Louth, R., & Martens, S. (2023). Write across America: The virtual writing marathon. Writing & Pedagogy, 15.
Suprayitno, T. (2019). Pendidikan di Indonesia: belajar dari hasil PISA 2018.
Wandasari, Y. (2017). Implementasi gerakan literasi sekolah (GLS) sebagai pembentuk pendidikan berkarakter. JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan), 2(2), 325-342.
Wiedarti, P., Laksono, K., & Retnaningsih, P. (2018). Desain induk gerakan literasi sekolah.