PERBANYAK BIBIT POHON PISANG ( Musa paradisiaca L) DENGAN METODE KULTUR JARINGAN
Abstract
Kultur jaringan merupakan salah satu cara untuk membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat sama seperti induknya. Pohon pisang merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah ditemukan di daerah sumenep, Daerah tersebut masih belum ada yang menggunakan metode kultur jaringan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium biokimia/analisa hasil pertanian Universitas Wiraraja Madura. Media yang digunakan yaitu agar,bonggol pohon pisang dan bakterioksida yang berperan untuk membunuh bakteri dengan metode kultur jaringan. Bertujuan unruk memperbanyak bibit pohon pisang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perkembangan dalam explan yang ditanam dan tingkat keberhasilannya 0% karna kurangnya kesadaran peneliti untuk mengikuti peraturan Laboratorium saat proses penanaman explan ke media agar. Pada saat pengamatan hari ke tujuh media agar mengalami kontaminasi bakteri dan jamur. Kontaminasi tersebut diperkirakan terjadi pada saat penanaman eksplan ke suatu media agar. Cara membedakan media agar yang terkontaminasi bakteri dan jamur dapat dilihat dari bentuk agar yang berlendir atau tumbuh bulu halus diatas permukaannya
References
Basri, Arie Hapsani Hasan. 2016. “Kajian Pemanfaatan Kultur Jaringan Dalam Perbanyakan Tanaman Bebas Virus.” Agrica Ekstensia 10(1):64–73.
Kurnianingsih, R., M. Ghazali, S. Rosidah, A. Muspiah, S. .. Astuti, dan A. Nikmatullah. 2020. “Pelatihan Teknik Dasar Kultur Jaringan Tumbuhan.” JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 4(5):888–96.
Rodinah dan Chatimatun Nisa. 2005. “Kultur Jaringan dengan beberapa Kultivar Berbeda ( Musa paradisiaca L .).” Bioscientiae 2(2):23–36.
Samanhudi, Samanhudi, Hery Widijanto, dan Ahmad Yunus. 2020. “Sosialisasi dan Penyuluhan Budidaya Pisang dengan Bibit Hasil Kultur Jaringan di Desa Lempong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.” PRIMA: Journal of Community Empowering and Services 4(2):59.
Shonhaji, A. 2014. “Bab 4 sterilisasi acasia.” kontaminasi seleksi bahan eksplan (1997):46–72.