WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI GURU TK DALAM PEBUATAN ALAT PERMAIAN EDUKATIF DI TK KHADIDJAH WONOREJO SURABAYA
Abstract
Dalam pendidikan ada beberapa hal yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi pembelajaran, diantaranya media pembelajaran. Pada tingkatan pendidikan anak usia dini, belajar masih dalam nuansa bermain. Oleh sebab itu alat permaian di sekolah taman kanak-kanak (TK) sangat dibutuhkan. Misalnya Alat Permaian Edukatif (APE) merupakan hal yang sangat perlu adanya di tiap sekolah. Untuk pengembangan sekolah, sekolah memerlukan mitra di berbagai instansi diantaranya perguruan tinggi. Di setiap perguruan tinggi ada yang disebut dengan tridarma perguruan tinggi, diantaranya pengabdian pada masyarakat (PKM). PKM adalah merupakan kewajiban sebagai seorang dosen yang harus dilaksanakan selain penelitian dan pengajaran. Mengejawantahkan Pengabdian Pada Masyarakat, sangat perlu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat. Kebutuhan Alat Permainan Edukatif, sangat diperlukan oleh sekolah terutama sekolah yang mengelola anak usia dini. Akan lebih edukatif apabila permainan yang dihadapi memiliki nilai guna yaitu: efektif, dan efisiensi serta mengarahkan proses mendidik secara positif. Rangsangan positif dapat berupa pada pendengaran, penglihatan, menulis, berbicara, daya pikir, keseimbangan kognitif, motorik kasar maupun halus, dan juga afeksi. Bila APE dilakukan bersama dengan kawan sepermaian akan menambah kekayaan sosial, etika, cinta, kasih sayang, kejujuraan, tatakrama, persaingan sehat. Menurut Briggs (1977) dalam Ekayani, bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti alat permaian. Berdasarkan hal tersebut, APE sangat dibutuhkan oleh guru dan peserta didik akan keberadaanya. Keterbatasan dana hal yang lazim dihadapi oleh setiap sekolah. Oleh karena itu perlunya inovasi dari berbagai pihak terutama guru untuk menciptakan atau mengembangkan permainan APE yang murah dan dapat memberikan pembelajaran bagi siswa. Tujuan Pengabdian Masyarakat yang akan dilakukan adalah meningkatkan kemampuan guru-guru dalam pembuatan APE yang berasal bahan sederhana. Pelaksanaan dilakukan di TK Khadidjah Wonorejo Surabaya dengan alasan FKIP Unusa pada tahun-tahun sebelumnya telah menjalin kerjasama (MoU) dengan sekolah besangkutan baik dalam pelaksanaan PPL maupun pengabdian masyarakat. Perserta pelatihan pembuatan APE sebanyak 10 guru. Pelaksanaan PKM pada tanggal 4 -11 September 2021. Alat yang dibutuhkan untuk membuat APE adalah, cutter, Penggaris, lem, karton, spidol berwarna. APE yang dibuat berupa puzzel bidang datar. Bentuk bidang datar berupa persegi panjang, persegi sama sisi dan sesuai kreasi guru-guru sendiri. Hasil kuisener kepada guru tentang pelaksanaan PKM ini 100% mengatakan sangat bermanfaat, APE yang dibuat 100 % mudah, buku petunjuk pembuatan APE 100% mengatakan jelas, penjelasan pemateri 75% jelas, alat dan bahan pembuatan APE 75% mengatakan baik waktu untuk membuat APE 75% sangat cukup, tindak lanjut PKM yang berbeda 62,5 sangat perlu, Akomodasi 75% sangat memuaskan. APE yang dihasilkan oleh guru sebanyak 4 macam model bidang datar yang memiliki kesulitan permainan edukatif.
References
Omar Hamalik, (1989), Media Pendidikan, Bandung : Citra Aditya Bakti,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Ekayanim, Ni Luh Putu, (2016), Pentingnya Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Jurusan PGSD, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Djamarah Bahri, (2000). Guru dan Anak Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta Bhineka Cipta.
Catherine Cynthia Kusuma dan Hedy C.Indrani (2017), Perancangan Mebel Multifungsi Bermain Motorik untuk Kegunaan Pertumbuhan Balita di Rumah Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra, JURNAL INT