KEPARAHAN SERANGAN HAMA KUTU KEBUL (Bemisia tabaci) PADA PERTANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutuscens) DI DESA MATANAIR KABUPATEN SUMENEP

  • Siti Zaina Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
  • Nafila Istighafari Wahyudi Dosen Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
  • Moh Fahreza Dosen Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
  • Samsul Arifin Dosen Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
  • Ida Ekawati Dosen Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
  • Rizal Andi Syabana Dosen Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja
Keywords: kutu kebul, cabai rawit, keparahan serangan hama, pengendalian hama, Matanair

Abstract

Cabai rawit merupakan tanaman potensial sebagai sumber pendapatan petani di wilayah Kabupaten Sumenep. Tanaman ini dibudidayakan petani di lahan kering. Salah satu kendala yang dihadapi petani adalah serangan hama kutu kebul, yang dapat menurunkan produksi cabai rawit. Data serangan hama ini hingga saat ini belum tersedia. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan mengamati persentase serangan dan tingkat keparahan serangan hama kutu kebul serta mendapatkan informasi pengendalian kutu kebul yang dilakukan petani. Lokasi penelitian di Desa Matanair Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep yang merupakan salah satu sentra produksi cabai rawit. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survey pada lahan cabai rawit milik petani. Sebanyak tiga lahan cabai rawit dipilih secara acak. Tanaman yang diamati ditentukan dengan metode diagonal sampling dan diambil 5 tanaman sampel. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa persentase serangan mencapai 31.53-52.8% dan keparahan serangan kutu kebul termasuk sangat tinggi (71%). Petani hanya menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama tersebut. Pengendalian kutu kebul pada pertanaman cabai rawit perlu menggunakan konsep pengendalian hama terpadu untuk menjaga keseimbangan agrooekosistem dan keberlanjutan produksi.

References

Afrina, Ningsih. 2017. Budidaya Tanaman Cabai Rawit. Hal 1-12. Universitas Merdeka Surabaya: Surabaya. Diakses Dari Https://Www.Coursehero.Com/File/58472672/Makalah-Pengantar-Bisnis-Budidaya-Tanamapdf/.
BALITSA. 2014, November 13. Waspadai Kutu Kebul Serang Tanaman Cabai. Diakses Dari Https://Balitsa.Litbang.Pertanian.Go.Id/Ind/Index.Php/Berita-Terbaru/320- .
Nurfalach, Devi Rizqi. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.) Di UPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Skripsi, Universitas Sebelas Maret. Diakses Dari
Https://Eprints.Uns.Ac.Id/8836/1/156592308201001241.Pdf .
Nurtjahyani, Supiana Dian Dan Murtini, Iin. 2015. Karakterisasi Tanaman Cabai Yang Terserang Hama Kutu Kebul (Bemisia Tabacci). University Research Colloquium. ISSN 2407-9189.
Rusli, E.S., Hidayat, S.H., Suseno, R., Tjahjono, B. 1999. Virus Gemini Pada Cabai: Variasi Gejala Dan Studi Cara Penularan. Buletin Hama Dan Penyakit Tumbuhan 11(1):26-31.
Singarimbun, Monica Angela., Pinem, M. I., Oemry, S. 2017. Hubungan Antara Populasi Kutu Kebul (Bemisia Tabacigenn.) Dan Kejadian Penyakit Kuning Pada Tanaman Cabai
(Capsicum Annuml.). Jurnal Agroekoteknologi FP USU. Vol. 5. No. 4.(110):847-854.
Yasin, Abi., Wahyudi, D., Kurniawan, D.T. 2017. Analisis Keuntungan Dan Risiko Usahatani Cabai Rawit (Studi Kasus Di Desa Matanair Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep). Universitas Wiraraja: Sumenep.
Http://Repository.Wiraraja.Ac.Id/214/1/Jurnal%20Q.Pdf.
Published
2022-01-14
Abstract viewed = 1163 times
PDF downloaded = 788 times