ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU PUTIH SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) TERHADAP MUTU PAVING BLOCK

  • Dwi Deshariyanto
  • Subaidillah Fansuri

Abstract

Banyaknya tersedianya batu putih yang memberikan dampak dalam pembangunan dan material tersebut banyak dipergunakan sebagai bahan pengisi dinding. Karena kegunaannya limbah batu putih yang ditimbulkan dari hasil penambangan belum dimanfaatkan secara maksimal, alternatif pemanfaatan limbah batu putih dengan menjadikan limbah batu putih sebagai bahan pengisi paving block. Pengaruh penambahan serbuk batu putih sebagai bahan pengisi terhadap mutu paving block diteliti dengan tujuan menganalisis pengaruh penambahan serbuk batu putih terhadap mutu paving block.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Benda uji tersusun atas 5 perlakuan penambahan serbuk batu putih yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%  dari berat pasir. Analisis menggunakan analisa variance dan regresi.

Hasil pengujian terhadap air dan semen dilakukan secara visual terlihat air tidak berwarna dan berbau sedangkan kemasan semen tidak mengalami cacat dan keadaan butiran semen tidak mengalami penggumpalan. Hasil pengujian pasir dan serbuk batu putih didapatkan pasir hitam termasuk pasir agak kasar dan serbuk batu putih termasuk pasir agak halus. Terdapat variance kuat tekan dan ketahanan aus sedangkan penyerapan air tidak terdapat variance dengan adanya penambahan serbuk batu putih pada paving block. Penambahan serbuk batu putih pada paving block memberikan pengaruh negatif terhadap kuat tekan paving block, memberikan pengaruh positif pada ketahanan aus paving block dan tidak memberikan pengaruh pada penyerapan air paving block,  sehingga penambahan serbuk batu putih pada paving block mengakibatkan kuat tekan dan ketahanan aus paving block menurun.

Kualitas paving block menurut SNI 03-0691-1996, sifat tampak memiliki permukaan yang rata, tidak terdapat retak – retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya ada sebagian yang mudah dirapihkan dengan menggunakan jari tangan. Sifat ukuran memenuhi syarat karena memiliki tebal rata – rata 6,08 cm. Sifat fisis kuat tekan rata antara  17,59 MPa – 27,21 Mpa dan penyerapan air 4,24 % - 6,27 %, sehingga paving block memenuhi syarat dan masuk pada mutu B yang berfungsi sebagai peralatan parkir. Ketahanan aus 0,255 mm/menit – 0,433  mm/menit tidak memenuhi syarat fisis dikarenakan pasir hitam dan serbuk batu putih mempunyai gradasi yang tidak baik dan memiliki angka kehalusan butiran yang rendah.

References

Anonim, 1990, Syarat-Syarat Bahan Bangunan (SNI-T-15-1990-03), Bandung, Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan, Departemen Pekerjaan Umum.
Anonim, 1996, Bata Beton Keramik (SNI 03 - 0691 – 1996), Standar Nasional Indonesi, Badan standarisasi Nasional.
Anonim, 2010, Kabupaten Sumenep dalam Angka 2010, Sumenep, BPS Kabupaten Sumenep.
Edward G. Nawy, Tavio, Benny Kusuma, 2010, Beton Bertulang, Surabaya, ITS Press.
Ingles, O.G. dan Metcalf, J.B., 1992, Soil Stabilitzation Principles and Practice, Butterworths Pty. Limited, Melbourne.
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Tjokrodimuljo K, 1996, Teknologi Beton, Yogyakarta, Naviri.
Prof. Dr. Imam Ghozali,M.Com, Akt, 2008, Dessain Penelitian Eksperimental, Semarang, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Published
2012-12-17
Abstract viewed = 196 times
PDF downloaded = 85 times