“WALL LEGO SYSTEM” BERBASIS INTERLOCKED BRICKSEBAGAI PRODUK INOVASI EFEKTIF DAN EFISIEN GUNA MEMAKSIMALKAN POTENSI BATU KAPUR

  • Dwi Deshariyanto Dosen Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja
  • Anita Intan Nura Diana Dosen Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja
  • Ach. Tijani Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja
Keywords: LEGO, Dinding, Batu Kapur

Abstract

Batu kapur sendiri oleh masyarakat sekitar banyak dipergunakan sebagai bahan pengisi dinding, contohnya adalah batu putih, namun penggunaan batu putih dinilai kurang efektif,  sehingga banyak masyarakat beralih menggunakan batako dan bata ringan. Hal tersebut pun kurang efektif karena harganya yang mahal.Tidak sedikit pula masyarakat yang mengolah batu kapur tersebut menjadi kerikil dan sirtu (pasir dan batu). Proses pengolahannya menjadi bahan material siap pakai tentu menghasilkan pecahan batu yang berukuran kecil, terkadang tidak memenuhi persyaratan ukuran batu pecah untuk beton dan kurang dimanfaatkan oleh masyarakat Madura.

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam (batu kapur) di Madura, dengan menjadikannya salah satu produk bahan konstruksi yaitu “Wall Lego System” berbasisInterlocked Brick dan metode penelitian yang digunakan adalah metode experimental dengan rancangan penelitian 3 perlakuan (1Pc: 8Ps, 1Pc: 10Ps dan 1Pc: 12Ps), dengan komposisi agregat 30% pasir hitam dan 70% serbuk batu pecah. Jumlah sampel setiap perlakuan sebanyak 5 buah untuk uji tekan dan 3 buah untuk uji penyerapan air.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terbentuknya desain, metode pelaksanaan, produk dan campuran “Wall Lego System” berbasisInterlocked Brick, dengan hasil kuat tekan dari ke 3 pelakuan di dapat yang tertinggi adalah 86,5 Kg/cm2 untuk perlakuan 1 (1Pc: 8Ps) dan nilai penyerapan air yang lebih rendah dari perlakuan 2 dan 3 sebesar 12,83%, sedangkan hasil perhitungan biaya produksi per bata sebesar Rp. 850,67.

References

Ami Asparini. (2006).Batu Putih dari Rengel – Tuban sebagai Bahan AlternatifAgregat Campuran HRS. Jurnal Aplikasi : Volume 1, Nomor 1,Agustus 2006.
Asroni Ali. (2010). Balok Pelat Beton Bertulang.Yogyakarta : Graha Ilmu.
Badan Standarisasi Nasional. (1989). SK SNI S – 04 – 1989, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A, Bahan Bangunan Bukan Logam. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. (1989). SNI 03 – 0348 – 1989, Bata Beton Untuk Pasangan Dinding. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. (1990). SNI 03 – 1970 – 1990, Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta, Badan Standarisasi Nasional.
BPS Pulau Madura. (2015). Jawa Timur dalam Angka Jawa Timur In Figures 2015. Jawa Timur, Indonesia.
Deshariyanto, Dwi. dan Fansuri, Subaidillah. (2016). Pengaruh Komposisi Campuran Terhadap Kuat Tekan Paving Block.Penelitian.Sumenep : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja.
Geologinesia. (2016). Pengertian, Jenis dan Kegunaan Batu Gamping (Batu Kapur).(Online) http://www.geologinesia.com/2016/05/pengertian-jenis-dan-kegunaan-batu-gamping-batu-kapur.html.Diakses 08 Oktober 2017.
HobbyDoang. (2015). Sekilas Tentang Lego.(Online)http://hobbydoang.blogspot.co.id/2015/10/sekilas-tentang-lego.html.Diakses 08 Oktober 2017.
Kurniaty Dian Rifany. (2010). Bata Ekspos Sebagai Alternatif Material Dinding Untuk Rancangan Bangunan. Jurnal “Ruang” : Volume 2, Nomor 2, September 2010.
Laboratorium Teknik Sipil FT UNIJA. (2017). Pedoman Praktikum Teknologi Beton. Sumenep: Laboratorium Teknik Sipil Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wiraraja Sumenep
Mulyono, Tri. (2005). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.
Insaeni, P., Wardhana, A, D., Prasetyo, D., Setyaningsih, S., Utari, T., & Hidayaturrahman, C. (2014).Perancangan Alat Moulding Interlocked Brick Dengan Model Press Mechanic. Bogor : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Sekolah Tinggi Teknologi Indocent.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Afabeta.
Tjokrodimuljo, Kardiyono. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta: Nafiri
Published
2019-04-24
Abstract viewed = 174 times
PDF downloaded = 129 times