IbM PEMBANGUNAN DESA WISATA MELALUI KONSEP LOCAL COMMUNITY BASED
Keywords:
Madura, Desa Semaan, Desa Belluk Ares, Local Community Based
Abstract
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dan penghasilan non migas. Desa Semaan, Kecamatan Dasuk dan Desa Belluk Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep merupakan dua Desa yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat tujuan pariwisata yang berbasi masyarakat lokal (local community based). Di Desa Semaandan Desa Belluk Ares banyak kegiatan wisata yang dapat dinikmati misalnya, menikmati indahnya pantai slopeng dan pantai tanerros, rokat tase’(petik laut), tari muang sangkal, saronen Madura, dan batu cenneng. Beberapa permasalahan diantaranya : 1)Kurangnya kesadaran dan respon masyarakat lokal terhadap pembangunan desa wisata sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat, 2) Belum adanya komunitas atau masyarakat lokal yang secara resmi membentuk kelompok sadar wisata (POKDARWIS), 3) Belum tersedianya sarana penunjang (tempat) bagi komunitas masyarakat untuk berdiskusi dan menuangkan ide-ide pembangunan desa wisata, 4) Belum banyaknya jumlah masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampuan mengoperasikan komputer dan internet, 5) Kurangnya media informasi dan promosi wisata terkait keberadaan tempat-tempat wisata di Desa Semaan dan Desa Belluk Ares, Kabupaten Sumenep, 6) Kurangnya pengetahuan tentang sistem manajemen dan strategi promosi desa wisata. Hasil kegiatan meliputi kegiatan sosialisasi pentingnya desa wisata, pembentukan pokdarwis, pendampingan penyusunan program kerja, pembuatan gazebo, serah terima gazebo, sosialisasi pengelolaan website, sosialisasi manajemen dan strategi promosi, serta serah terima Laptop. Setelah dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap kedua desa mitra, Desa Semaan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi untuk mengembangkan desa wisata dibandingkan dengan Desa Belluk Ares.References
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep. (2011). Retrieved Januari 12, 2016, from Wisata Alam Pantai Slopeng: disbudparpora.sumenep.go.id
Muliawan. (2008). Pengembangan Desa Wisata Melalui Program PNPM Mandiri tahun 2011.
Nepany, A. (2011, Desember 30). Lontar Madura. Retrieved Januari 12, 2016, from Pengembangan Objek Wisata Madura Berbasis Lokal: www.lontarmadura.com/konsep-pengembangan-objek-wisata-madura-berbasis-local-community-based
Noname. (2015, Januari 19). Pengertiamu.com. Retrieved Januari 30, 2015, from Pengertian Workshop Menurut Para Ahli: www.pengertianmu.cpm/2015/01/pengertian-workshop-menurut-para-ahli
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur . (2012). Bagian Pemerintah Desa. Retrieved 2016, from Info Wilayah Desa Semaan: http://www.pemdes-sumenep.com/
Tim Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau. (2004). Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat ( Community Based Tourism). Kalimantan Timur: CIFOR (Center For International Forestry Research)
Muliawan. (2008). Pengembangan Desa Wisata Melalui Program PNPM Mandiri tahun 2011.
Nepany, A. (2011, Desember 30). Lontar Madura. Retrieved Januari 12, 2016, from Pengembangan Objek Wisata Madura Berbasis Lokal: www.lontarmadura.com/konsep-pengembangan-objek-wisata-madura-berbasis-local-community-based
Noname. (2015, Januari 19). Pengertiamu.com. Retrieved Januari 30, 2015, from Pengertian Workshop Menurut Para Ahli: www.pengertianmu.cpm/2015/01/pengertian-workshop-menurut-para-ahli
Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur . (2012). Bagian Pemerintah Desa. Retrieved 2016, from Info Wilayah Desa Semaan: http://www.pemdes-sumenep.com/
Tim Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau. (2004). Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat ( Community Based Tourism). Kalimantan Timur: CIFOR (Center For International Forestry Research)