WILLINGNESS DAN ABILITY TO PAY STUDI KAWASAN PARIWISATA PANTAI SLOPENG, KABUPATEN SUMENEP, MADURA

  • Moh Harun
  • Anita Intan Nura Diana

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan kota atau wilayah berimplikasi pada meluasnya kawasan terbangun dan menyebarnya lokasi pemenuhan kebutuhan kehidupan. Salah satu bentuk kebutuhan manusia adalah kawasan pariwisata. Kota Sumenep merupakan salah satu kota dengan tujuan pariwisata pantai. Pariwisata pantai yang berada di Kota Sumenep adalah pantai slopeng dan pantai lombang. Menguntip dari website Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (DISBUDPARPORA), fasilitas yang akan dikembangkan yaitu fasilitas penginapan (hotel dan motel), kolam renang, dan sarana bermain di laut (menyelam, banana boat, berperahu dll). Karena keterbatasan dana Pemerintah Kabupaten Sumenep, harus ada fasilitas yang di prioritaskan. Penelitian Diana, Harun, & Jasuli (2016) tentang prioritas pengembangan fasilitas wisata bahari pantai slopeng menggunakan AHP menyatakan bahwa fasilitas bermain di laut yang memiliki bobot terbesar, artinya fasilitas bermain dilaut merupakan prioritas utama responden untuk dikembangkan.Terpilihnya fasilitas bermain di laut untuk dikembangkan, maka pihak pemerintah Kabupaten Sumenep membutuhkan dasar penetapan tarif. Tujuan dari penelitian ini adalah “mengetahui Willingness To Pay (WTP) dan Ability To Pay (ATP) masyarakat terhadap rencana pengembangan di kawasan wisata pantai slopeng”.Penentuan sampel menggunakan snowball sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan contingent valuation method (WTP survey) untuk mengetahui willingness to pay dan travel cost method (TCM) untuk mengetahui ability to pay responden.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ATP minimum responden sebesar Rp 5000,- ATP maksimum responden sebesar Rp 900.000,- dan rata-rata ATP sebesar Rp 96.000,-. Nilai WTP minimum responden untuk fasilitas Hotel/Motel sebesar Rp 100.000,- WTP maksimum responden sebesar Rp 300.000,- dan rata-rat WTP responden sebesar Rp 126.785,7143. Nilai WTP minimum responden untuk fasilitas lainnya (banana boat, menyelam, berperahu) sebesar Rp 20.000,- WTP maksismum responden sebesar Rp 100.000,- dan rata-rata WTP responden sebesar Rp 23.870,9677.

References

Ardi, S. (2013, July). Hubungi Kami, Jasa Pembuatan Skripsi . Dipetik January 2016, dari Cara memilih sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling: http://www.buatskripsi.com
Delaney, L., & O'Toole, F. (2004). Social Science Research Network. Dipetik 2016, dari Eliciting Household and Individual Willingness to Pay and Aggregation: http://ssrn.com
Diana, A. I., Harun, M., & Jasuli, D. (2016). Prioritas Pengembangan Infrastruktu Wisata Bahari Pantai Slopeng Berbasis Masyarakat Lokal (Local Community Based). Sumenep: Universitas Wiraraja.
Fernandez, C., J. Leon, C., F.J. Steel, M., & Vazquez-Polo, F. J. (2004). Bayesian Analysis of Interval Data Contingent Valuation Models and Pricing Policies. Journal of Business & Economic Statistics, 2 (44) , 431-442.
Kumar, S., & Rao, D. (2006). Social Science Research Network. Dipetik 2016, dari Willingness To Pay Estimate Of Improved Air Quality A Case Study In Panipat Thermal Power Station Colony, India: http://ssrn.com
Lemford, G. (2011). Ilmu Pariwisata. Dipetik 2016, dari Definisi Tentang Kawasan, Dampak, dan Wilayah: tugaspariwisata.blogspot.co.id
Nababan, T. S., & Simanjuntak, J. (2008). Aplikasi Willingness To Pay Sebagai Proksi Terhadap Variabel Harga : Suatu Model Empirik Dalam Estimasi Permintaan Energi Listrik Rumah Tangga. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 4 No 2 , 73-84.
Permata, M. R. (2012). Analisa Ability To Pay dan Willingness To Pay Pengguna Jasa Kereta Api Bandara Soekarno Hatta-Manggarai. Universitas Indoenesia .
Published
2017-04-05
Abstract viewed = 251 times
Untitled downloaded = 132 times