PENGARUH SUHU DAN PENAMBAHAN NUTRISI PADA PROSES FERMENTASI UNTUK PEMBUATAN BIOETHANOL DARI SABUT KELAPA

  • Dwi Ana Anggorowati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang
  • Purwati Purwati Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang
  • Sulis Dwi P Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang

Abstract

Pada saat ini,  bioethanol diperhitungkan sebagai pilihan yang lebih baik daripada bahan bakar fosil karena dapat mengurangi ketergantungan pada minyak mentah. Bioetanol juga menjanjikan pembakaran  lebih bersih yang mendorong ke arah lingkungan yang lebih sehat karena karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran netral dan yang terpenting bebas dari sulfur. Bahan- bahan yang mungkin digunakan sebagai penghasil bioetanol biasanya mengandung karbohidrat, seperti pati sagu, jagung dan bongkolnya, singkong, rumput laut dan limbahnya.Dari  sekian  banyak  bahan  yang  tersedia  di alam selain bahan berpati, bahan lignoselulosa merupakan  substrat  terbanyak  yang  belum digunakan secara maksimal.Salah satu bahan yang mengandung lignoselulosa adalah buah kelapa, terutama bagian sabut kelapa. Sabut kelapa merupakan  bagian  yang  cukup  besar  dari  buah kelapa  yaitu  35%  dari  berat  keseluruhan  buah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terbaik pada proses fermentasi, dan mengetahui pengaruh penambahan nutrisi (NH4)2HPO4 terbaik pada proses fermentasi.Variabel penelitian ini antara lain : Suhu fermentasi yaitu 26, 29, 31, 33 dan 35 oC dan beratnutrisi (NH4)2HPO4 yaitu  5, 7, 9, 11 dan 13 g.  Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, hasil terbaik didapatkan pada kondisi fermentasi pada suhu 29oC menghasilkan kadar etanol sebesar 0,46790%. Serta penambahan nutrisi (NH4)2HPO4 pada proses fermentasi sebanyak 7 g menghasilkan kadar etanol sebesar 0,46790%. Kata kunci   : Bioetanol,            Sabut      Kelapa,Saccharomyces Cerevisea

References

Anindyawati, T. 2009. Prospek Enzim dan
Limbah Lignoselulosa untuk Produksi
Bioethanol, Jurnal BS Vol 44 No 1 Juni
2009 49-56, Pusat Penelitian Bioteknologi
LIPI, Bogor.

Badan Pusat Statistik Indonesia2004-2006.
Statistik Industri Besar dan Sedang, katalog BPS, hal. 164, 178, 316, 431, 458, BPS,Jakarta.

Cellulosics, D. 2005. Ethylcellulose Polymers Technical Handbook, 192-00818-0905 X AMS, USA.

Chesson, A. 1981. Effects of sodium hydroxide on cereal straws in relation to the enhanced degradation of structural polysaccharides by rumen microorganisms. J. Sci. Food Agric.
32:745–758.

Corradini, E., De Morais, L. C., De Rosa, M.
F., Mazzetto, S. E., Mattoso, L. H. C., and Agnelli, J. A. M. 2006. A preliminary study for the use of natural fibers as reinforcement in starch-gluten-glycerol matrix.J.Macromolecular Symposia,
245-246, 558-564.


Darmanto, S., Sediono, W., Setioko, B., Murni.2007. Kajian pelepah kelapa sebagai serat komposit, Jurnal Teknik Vol
28 No.1 Tahun 2007 ISSN 0852-1697. Fakultas Teknik UNDIP, Semarang.

Eka, A. P., dan Halim, A. 2012. Pembuatan Bioethanol Dari Nira Siwalan Secara Fementasi Fase Cair Menggunakan Fermipan. Jurusan Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang.

Frazier, W. C., dan Westhoff, D.C. Food
Microbiology. Mc. Graw Hill, USA.

Gupta, R., Sharma, K. K., and Kuhad, R. C.
2008.Separate hydrolysis and fermentation of prosopis juliflora, a woody substrate, for the production of cellulosic ethanol by Saccharomycess cereviseae and Pichia stipites-NCIM
3498, J.Bioreseource Technol.
100(3).1214-1220.

Hambali, E., Mujdalifah, S., Tambunan, A.H., Pattiwiri, A.W., dan Hendroko, R.
2008.Teknologi Bioenergi. PT.AgroMedia
Pustaka, Jakarta.

Jeoh, T. 1998. Steam Explosion of Cotton Gin Waste for Fuel Ethanol Production, Fakultas Politeknik Virginia, Virginia.

Kementerian Negara Riset dan TeknologiIndonesia 2005-2025. 2006. Buku Putih Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu dan Teknologi Bidang Sumber Energi Baru dan Terbarukan untuk Mendukung Keamanan dan Ketersediaan Energi, Jakarta

Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor 23204.K/IO/DJMS/2008, Tanggal 24 Desember 2008 mengenai Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Jenis Bioethanol sebagai Bahan Bakar Lain yang Dipasarkan di dalam Negeri, Jakarta.

Kultsum, U. 2009. Pengaruh Variasi Nira Tebu (Saccharum officinarum) dari Beberapa Varietas Tebu dengan Penambahan Sumber Nitrogen (N) dari Tepung Kedelai Hitam (Glycine Soja) sebagai Substrat terhadap Efisiensi Fermentasi Etanol. UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Luthfi S. 2010. Bioetanol dari Rumput Gajah melalui Hidrolisis Menggunakan Asam Sulfat, Digital Library ITS, Surabaya.

Mulyono. 2007.Kamus Kimia Lengkap, PT Gramedia, Jakarta.

Sardjoko. 1991. Bioteknologi. PT Gramedia, Jakarta.

Sari, N.K. 2010. Tanaman Rumput Gajah Penghasil Bioetanol. Yayasan Humaniora, Klaten.

Soba, H.S. 2003. ”Kelapa Masih Butuh Perhatian Serius”. Agrobisnis, Suara Pembaharuan, 6 November 2003.

Sukadarti, S., Kholisoh, S.D., Prasetyo, H.,Santoso, W.S., dan Mursini, T. 2010. Produksi Gula Reduksi dari Sabut Kelapa Menggunakan Jamur Trichoderma resei, Program Studi Teknik KimiaUPN “Veteran:, Yogyakarta.

Sun, Y.,Cheng, J. 2002. Hydrolisis of lignincellulosic material for ethanolproduction, A review, Bioresource Technol.

Suparti dan Diyanita. 2008. Kadar Bioetanol Limbah Padat Basah Tapioka pada Endapan 5 hari dengan Dosis ragi dan Waktu Fementasi yang Berbeda, Jurnal Pendidikan Mipa, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Taherzadeh, M. J., and Karimi, K. 2008.
Pretreatment of lignocellulosic waste to improve ethanol and biogas production: A review,Int. J. Mol. Sci. 9(9), 1621-
1651.

Tim Penyusun. 2009. Pelatihan Instrumen.
FMIPA Jurusan Kimia, Universitas
Brawijaya.

Tjokroadikoesmo, S. 1986. WFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya, PT. Gramedia, Jakarta.

Vaithanomsat, P.,Apiwatanapiwat, W., Chumchuent, N., Kongtud, W., and Sundharajun, S. 2011. The Potential of Coconut Husk Utilization for Bioethanol Production. Kasetart J. (Nat sci), 45:159-
164.

Van Dam, J.E.G. 2002. Coir Processing Technologies: Improvement of drying Softening, Bleaching and Dyeing Coir Fibre/Yarn and Printing Coir Floor Coverings.FAO and CFC, Netherlands.

Van Dam, J. E. G., Van Den Oever, M. J. A., Teunissen, W., Keijsers, E. R. P and Peralta, A. G. 2004. Process for Productionof High Density/ high performance binderless boards from whole coconut husk. Part 1: Lignin as intrinsic thermosetting binder resin, IndCrops.

Wahyudi, B. 2002. Pembuatan Bioethanol dari Sabut Buah Siwalan dengan Proses Hidrolisis, Jurnal Kimia dan Teknologi, ISSN 0216-163X.

Wardhana, W.A., 2004, Al Quran dan Energi
Nuklir, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Winarno, F. G. dan Fardiaz, D. 1990.
Biofermentasi dan Biosintesa Protein, PT Gramedia, Jakarta.
Abstract viewed = 2177 times
PDF downloaded = 1284 times