https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/issue/feedJURNAL PERTANIAN CEMARA2025-08-04T03:53:56+00:00Henny Diana Wati, SP., MPhenny.fp@wiraraja.ac.idOpen Journal Systems<p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;"><strong>Jurnal Pertanian Cemara is Journal of Agricultural Sciences</strong>, its official publication that contains research results, conceptual ideas, teoritical, application, agricultural studies related to applied agricultural technology, agribusiness and food technology. <strong>The journal is published by Faculty of Agriculture, Wiraraja University-Sumenep.</strong></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;"><strong>CEMARA is published twice a year, May and November.</strong> It also covers various technological information related to applied agricultural sciences, agribusiness and food science and technology from members and non members. The information including manuscript, short communication and other information related to agricultural studies.<br> <strong>For further information and correspondence, please contact the secretariat of Jurnal Pertanian Cemara</strong>:</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;">Faculty of Agriculture, University of Wiraraja, Jalan Raya Sumenep – Pamekasan Km. 5 Patian – Sumenep 69451. Phone (0328) 664272 Fax. (0328) 673088.</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;">website:<a title=" www.faperta.wiraraja.ac.id " href="https://faperta.wiraraja.ac.id/" target="_blank" rel="noopener"> https://faperta.wiraraja.ac.id </a>; email : <a title="faperta@wiraraja.ac.id" href="mailto:faperta@wiraraja.ac.id" target="_self">faperta@wiraraja.ac.id</a></p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;"><strong>P-ISSN:</strong> 2087-3438</p> <p style="margin: 0cm; margin-bottom: .0001pt;"><strong>E-ISSN:</strong> 2460-8947</p>https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4269PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH (allium sativum L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA SPODOPTERA FRUGIPERDA PADA TANAMAN JAGUNG.2025-08-04T03:53:56+00:00Abdarah AbdarahIbenkabdarah@gmail.com<p>Bahasa Indonesia: Sebagai tanaman pangan strategis, jagung (Zea mays L.) menyediakan karbohidrat, pakan ternak, dan membantu memastikan pasokan pangan nasional. Hama seperti Spodoptera frugiperda, yang lebih dikenal sebagai ulat tentara jagung, menimbulkan ancaman serius bagi ladang jagung dan dapat menurunkan hasil panen secara drastis. Pestisida kimia umumnya digunakan oleh petani untuk mengendalikan hama ini, tetapi penggunaannya yang berlebihan dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Memeriksa efek ekstrak bawang putih, pestisida botani, pada perilaku makan dan tingkat kematian larva S. frugiperda adalah tujuan utama dari penelitian ini. Dari Januari hingga April 2024, para peneliti di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Pusat Perlindungan Tanaman Pangan NTB memantau tanaman yang diteliti. Dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan, penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rentang Varians digunakan untuk mengevaluasi data pada tingkat 5%. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan BNT (Smallest Real Difference) pada tingkat signifikansi 5% apabila terlihat perbedaan perlakuan yang signifikan. Dengan tingkat kematian maksimum sebesar 53,33 persen pada dosis 80 g/100 ml, hasil menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih efektif meningkatkan kematian larva. Ekstrak juga berpengaruh terhadap penghambatan makan; perlakuan dengan konsentrasi tertinggi menghasilkan aktivitas makan paling sedikit dan penghambatan paling besar.</p>2025-05-22T07:25:06+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4270OPTIMALISASI KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK ORGANIK DALAM MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA2025-06-23T08:18:09+00:00Arfin Dahlanarfin96@gmail.comDindy Darmawati Putritidakada@email.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan subsidi pupuk organik di Indonesia dalam konteks mendukung pertanian berkelanjutan. Kajian literatur dilakukan dengan menganalisis studi-studi sebelumnya terkait tantangan implementasi kebijakan subsidi pupuk organik, dan strategi untuk meningkatkan efektivitasnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan subsidi pupuk organik di Indonesia masih dihadapi oleh beberapa tantangan yaitu rendahnya alokasi anggaran, distribusi yang tidak merata, kapasitas produksi pupuk organik yang terbatas dan mekanisme alokasi subsidi yang kurang transparan. Oleh karena itu, rekomendasi strategis meliputi peningkatan alokasi anggaran, perbaikan mekanisme distribusi, penguatan kapasitas produksi, dan reformasi mekanisme alokasi yang berbasis data dan lebih transparan. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif untuk mencapai pertanian berkelanjutan di Indonesia.</p>2025-05-22T07:27:03+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4271PARTISIPASI KELOMPOK WANITA TANI DALAM MENGOLAH LIMBAH RUMAH TANGGA MENJADI PUPUK KOMPOS2025-06-23T08:18:09+00:00David Rizki Fahrezirizkidavid16@gmail.comSukadi Sukadisukadisukadii84@gmail.comIsna Tustiyaniisnatustiyani@gmail.com<p>Kelompok Wanita Tani (KWT) memiliki peran strategis dalam pengelolaan limbah rumah tangga, khususnya dalam pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk kompos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pemberdayaan KWT Lestari Wankid dalam mengelola limbah rumah tangga berbasis Participatory Action Research (PAR). Metode PAR diterapkan dalam empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberdayaan, anggota KWT belum memiliki sistem pengelolaan limbah yang optimal, dengan sebagian besar limbah rumah tangga masih dibuang atau digunakan sebagai pakan ternak tanpa pengolahan lebih lanjut. Setelah dilakukan intervensi, terjadi peningkatan dalam keterampilan pemilahan limbah, produksi pupuk kompos, serta partisipasi anggota dalam program pengelolaan limbah. Selain itu, metode komposting galon tumpuk terbukti efektif dalam menghasilkan pupuk kompos dalam waktu lebih singkat dibandingkan metode konvensional. Program ini juga berdampak positif pada aspek sosial dan ekonomi, dengan meningkatnya kesadaran lingkungan serta peluang usaha dari produksi dan pemasaran pupuk kompos.</p>2025-05-22T07:51:26+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4272DAMPAK IMPOR BERAS TERHADAP KETAHANAN PANGAN DAN PETANI LOKAL DI INDONESIA2025-06-23T08:18:09+00:00Sofi Mubaroksofimubarok@unida.gontor.ac.idDian Audri Rahma Anjanidianaudre525@gmail.com<p>Menjelang akhir era 1990-an, sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim dan kebijakan dalam negeri yang berubah, yang berdampak pada menurunnya produksi beras. Ketika produksi dalam negeri tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah memutuskan untuk mengimpor beras guna mencegah krisis ketahanan pangan. Namun, tingginya volume impor beras tanpa adanya upaya penguatan sektor pertanian domestik menyebabkan Indonesia semakin bergantung pada pasokan beras dari luar negeri. Ketergantungan ini tidak hanya memengaruhi ketahanan pangan nasional, tetapi juga berdampak negatif terhadap kesejahteraan petani lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak impor beras terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani lokal di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan <em>Library Research</em> untuk memperoleh informasi yang relevan dan akurat. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk jurnal ilmiah, buku, situs resmi, serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impor beras yang dilakukan pemerintah memang mampu menstabilkan ketahanan pangan dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, kebijakan ini justru memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi petani lokal. Tanpa perhitungan yang matang, impor beras menciptakan persaingan yang tidak seimbang antara produk dalam negeri dan beras impor, yang pada akhirnya menekan harga beras domestik. Akibatnya, petani mengalami kerugian finansial yang berujung pada meningkatnya angka kemiskinan di pedesaan.</p>2025-05-22T07:53:16+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4273INVENTARISASI SERANGGA SISTEM FEROMON TRAP & YELLOW TRAP TERHADAP BUDIDAYA TANAMAN2025-06-23T08:18:09+00:00Dimas Ganda Permana Putradimasgandaunimas@gmail.comSri Purwantipurwantialea@gmail.comMega Darmi Novitadr.mega08@gmail.comSoesanto Soesantoprofsoesanto@gmail.comJoko Srimulyonojokosrim@gmail.comFariz Kustiawanfarizalfarisy@unesa.ac.idSwanda Yonia Putriswandayonia1808@gmail.com<p>Biodiversitas atau keanekaragaman hayati dapat disebut sebagai suatu system penting pada kehidupan makhluk hidup. Banyaknya jumlah keanekaragaman hayati meliputi berbagai makhluk hidup yang berada di dunia ini, yang beruhubungan antara individu dengan yang lainnya. Serangan serangga parasitisme yang merugikan petani mengakibatkan berkurangnya hasil panen merupakan sebuah landasan dari penelitian ini untuk menginventarisasi serangga yang merupakan parasit dan menguntungkan pada ekosistem budidaya tanaman palawija sehingga petani bisa mengaplikasikan pestisida yang tepat untuk memperoleh hasil panen yang maksimal. Penelitian ini melalui metode berupa identifikasi dari serangga yang di awali dengan melakukan inventarisasi yang paling merusak di tanaman palawija, penelitian ini menggunakan <em>traping yellow</em> yang diletakkan pada lahan persawahan. Pemberian senyawa feromon mengakibatkan serangga jenis kelamin betina akan banyak terperangkap. Identifikasi jenis dan spesies serangga dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang sesuai untuk aplikasi biopestisida yang tepat sasaran. Didapatkan hasil observasi jenis serangga sebanyak 166 Kelimpahan individu serangga terbesar adalah ordo diptera berdasarkan perangkap yang digunakan, jumlah yang berada di <em>Yellow Trap </em>berjumlah 30 dan yang berada di feromon trap berjumlah 136 dari dasar tersebut penentuan pestisida yang ramah lingkungan dapat dilakukan pengaplikasian rekomendasi jenis cendawan <em>Beauverina bassiana</em></p>2025-05-22T07:54:22+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4274FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERLANJUTAN ADOPSI DRIP IRRIGATION PETANI BAWANG MERAH PESISIR PANTAI BANTUL2025-06-23T08:18:09+00:00Miranda Sri Yantikamirandaa1221@gmail.comEpsi Eurigaepsieuriga@gmail.comIsna Tustiyaniisnatustiyani@gmail.com<p>Kapanewon Sanden memiliki lahan pasir yang menghasilkan bawang merah<em>.</em> <em>Drip Irrigation</em> hadir sebagai inovasi penyiraman pada lahan pasir. Tujuan penelitian: 1) mengetahui karakteristik petani (umur, luas lahan, tingkat pendidikan dan karakteristik inovasi (keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, kemungkinan dicoba, kemudahan diamati); 2) menganalisis tingkat keberlanjutan adopsi <em>Drip Irrigation </em>(lama penggunaan, konsistensi, kepuasan); 3) menganalisis pengaruh karakteristik petani dan karakteristik inovasi terhadap keberlanjutan adopsi <em>Drip Irrigation</em>. Pengumpulan data melalui survei kepada 30 petani yang telah menerapkan inovasi <em>Drip Irrigation</em> di Kapanewon Sanden Kabupaten Bantul. Metode analisis yang dipakai analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian: 1) karakteristik petani: umur petani produktif, luas lahan sempit, tingkat pendidikan SMA dan karakteristik inovasi berada pada kategori tinggi kecuali kerumitan kategori rendah; 2) Konsistensi dan kepuasan berada pada kategori tinggi dan lama penggunaan berada pada kategori sedang; 3) faktor karakteristik inovasi keuntungan relatif berpengaruh signifikan positif dan faktor kerumitan berpengaruh signifikan negatif terhadap keberlanjutan adopsi <em>Drip Irrigation</em>. Faktor umur, tingkat pendidikan, luas lahan, kesesuaian, kemungkinan dicoba dan kemudahan diamati tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat keberlanjutan adopsi inovasi <em>Drip Irrigation</em>. Mengingat faktor keuntungan relatif dan kerumitan yang berpengaruh signifikan, maka perlu dilakukan sosialisasi lebih lanjut kepada petani mengenai manfaat, keuntungan dan kemudahan inovasi guna meningkatkan adopsi inovasi teknologi.</p>2025-05-22T08:06:13+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4277PENGARUH KONSENTRASI SARI DAUN PEPAYA GANTUNG SEBAGAI SUMBER ENZIM PAPAIN TERHADAP PROSES DEKAFEINASI KOPI LIBERIKA2025-06-23T08:18:09+00:00Huliyatul Aqiyahhuliyatulaqiyah@gmail.comFahimatul Ulyafahim.ulya@gmail.com<p>Kopi merupakan komoditas perkebunan bernilai ekonomi tinggi, namun konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Metode dekafeinasi konvensional umumnya menggunakan pelarut organik yang berpotensi meninggalkan residu berbahaya, sehingga diperlukan alternatif yang lebih alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi sari daun pepaya gantung (<em>Carica papaya</em> var. <em>pendens</em>) sebagai sumber enzim papain terhadap proses dekafeinasi kopi Liberika (<em>Coffea liberica</em>). Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi sari daun pepaya gantung (0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%) dengan durasi fermentasi 36 jam dan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara konsentrasi sari daun pepaya gantung dengan penurunan kadar kafein. Penambahan sari daun pepaya gantung konsentrasi 20%, 40%, dan 60% mampu menurunkan kadar kafein masing-masing sebesar 10,04%, 38,50%, dan 49,19% dibandingkan sampel kontrol. Pada konsentrasi 80%, kadar kafein berada di bawah batas deteksi metode yang digunakan, mengindikasikan degradasi kafein hampir sempurna. Mekanisme degradasi kafein oleh enzim papain diduga melalui hidrolisis ikatan C-N pada struktur purin kafein, menghasilkan metabolit yang lebih sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi sari daun pepaya gantung sebagai agen dekafeinasi alami yang lebih ramah lingkungan untuk menghasilkan kopi Liberika rendah kafein.</p> <p><strong> </strong></p>2025-05-22T08:09:26+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4278MANAJEMEN AGRIBISNIS BERKELANJUTAN DAN CAPAIAN MANAJERIAL TATA KELOLA USAHA TERNAK DI PETERNAKAN DONBA ENGGAR KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI2025-06-23T08:18:09+00:00Heru Setiyadiherusetiyadi@uniska-kediri.ac.idVifi Nurul Choirinavifinurul@uniska-kediri.ac.idNavita Maharaninavitamaharani@uniska-kediri.ac.idMoh. Raihan Aditiya xxxPrimaditoraihanprima70@gmail.com<p>Sektor peternakan di Indonesia menjadi salah satu bagian penting yang mempunyai peran dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu dari beberapa jenis hewan ternak yang punya potensi besar dan berperan dalam perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur adalah domba. Jumlah populasi domba dari tingkat nasional, Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Kediri yang cenderung meningkat menjadi indikasi bahwa dibutuhkan manajemen (pengelolaan) agribisnis peternakan secara efektif, efisien, dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan sisi ekonomi, sosial dan lingkungan. Pengelolaan Usaha Peternakan Kabupaten Kediri, khususnya Kecamatan Pare sudah menerapkan konsep manajemen agribisnis berkelanjutan dengan performa yang menyesuaikan kepada masing-masing pelaku usaha. Konsep manajemen agribisnis berkelanjutan sangat menarik untuk dikaji dan diteliti dengan memotret salah satu pelaku usaha peternakan di Kecamatan Pare, yaitu Peternakan Donba Enggar. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2024 sampai dengan November 2024. analisis data kualitatif menggunakan model <em>Miles and Huberman </em>dan analisis data statistik deskriptif serta diukur secara kuantitatif dengan menggunakan teknik skoring. Hasil penelitian yang didapat adalah 1) model manajemen agribisnis berkelanjutan di Peternakan Donba Enggar meliputi adanya serangkaian aktivitas <em>planning, organizing, actuating, </em>dan <em>controlling </em>di dalam keterkaitan sub sistem agribisnis hulu, sub sistem produksi, sub sistem agribisnis hilir, serta sub sistem penunjang/pendukung yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan sisi ekonomi, sosial dan lingkungan; 2) manajemen agribisnis berkelanjutan di Peternakan Donba Enggar sudah diterapkan dengan berbagai penyesuaian sesuai kondisi usaha; dan 3) capaian manajerial tata kelola usaha ternak di Peternakan Donba Enggar mayoritas mempunyai kriteria baik.</p>2025-05-22T08:11:50+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4279STRATEGI PEMASARAN DIGITAL PRODUK BATIK ECOPRINT KELOMPOK IBU-IBU FATAYAT NU2025-06-23T08:18:09+00:00Kustiawati Ningsihkustiawatin@gmail.comHalimatus Sakdiyahhalimatussakdiyah270@gmail.comMedi Yanayanaefendy@gmail.com<p>Karena sifatnya yang unik, batik ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk kebudayaan lisan dan non-bendawi oleh UNESCO. Hingga saat ini perkembangan batik mulai mengarah kepada batik ramah lingkungan yang kemudian dikenal dengan batik ecoprint. Produk batik ecoprint yang dihasilkan oleh Kelompok Ibu-Ibu Fatayat Nu di Desa Pamoroh Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan termasuk dalam usaha yang baru dijalani oleh Kelompok Ibu-Ibu dan diusahakan sejak tahun 2020. Dalam perkembangannya, Kelompok ibu-Ibu menggunakan pemasaran digital untuk memasarkan produknya, khususnya melalui media sosial instagram dan whatsapp serta market place seperti shopee. Dengan harapan, melalui penggunaan pemasaran digital ini, penjualan batik ecoprint lebih meningkat. Metode penelitian yang digunakan adalah dekriptif kuantitatif dengan menggunakan metode SWOT. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik <em>purposive sampling </em>yaitu berjumlah 11 orang yang terdiri dari 1 owner (pemilik usaha) dan 10 customer. Hasil penelitian menujukkan bahwa strategi pemasaran digital produk batik ecoprint adalah Strategi SO, yaitu pemanfaatan bahan baku dari alam yang ketersediaannya melimpah untuk meningkatkan variasi produk batik ecoprint, pemanfaatan nilai seni yang memiliki kualitas yang tinggi sehingga saluran pemasaran dalam dan luar negeri dapat diperluas, serta pemanfaatan ciri khas yang unik dan ramah lingkungan sehingga peluang ekspor ke pasar Internasional dapat ditingkatkan</p>2025-05-22T08:13:02+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4280PENGARUH KONSENTRASI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP HASIL UJI SENSORIS DAN KIMIA PERMEN KELAPA2025-06-23T08:18:09+00:00Ifatus Syarifahifatus.syarifah.1101@gmail.comMaylina Ilhami Khurniyatimaylina@unupasuruan.ac.id<p>Permen jelly merupakan makanan semi basah sehingga produk ini adalah produk higroskopis yang mudah menyerap air sehingga menyebabkan produk mudah rusak, permen jelly memiliki penampilan jernih transparan serta memiliki tekstur kenyal agak lembut hingga agak keras. Pemanfaatan buah belimbing wuluh dalam permen jelly diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan inovasi baru untuk meningkatkan tingkat kesukaan masyarakat terhadap olahan dari permen jelly kelapa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sari buah belimbing wuluh terhadap sifat kimia (kadar air dan kadar vitamin C) dan organoleptik (warna, rasa, aroma, dan tekstur) terhadap permen jelly kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu penambahan sari buah belimbing wuluh P1 (0%), P2 (4%), P3 (8%), P4 (12%), P5 (16%), P6 (20%), Dan P7 (24%). Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ANOVA menunjukkan bahwa penambahan sari buah belimbing wuluh pada permen jelly diperoleh perlakuan tertinggi dalam uji kimia kadar air pada perlakuan P6 dengan konsentrasi belimbing wuluh 20% (15,51%), Sedangkan hasil uji kadar vitamin c tertinggi yaitu pada perlakuan P6 dengan konsentrasi belimbing wuluh 20% (2,078%) dan uji organoleptik warna terbaik pada perlakuan P1 dengan penambahan 0% belimbing wuluh, aroma terbaik pada perlakuan P5 dengan penambahan 16% belimbing wuluh, rasa paling disukai pada perlakuan P1 dengan penambahan 0% belimbing wuluh, dan tesktur terbaik pada perlakuan P1 dengan tekstur yang sagat lunak.</p>2025-05-22T08:14:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4281ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KARET INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL2025-06-23T08:18:09+00:00Nisa Hafi Idhoh Fitriananisa.hafi.agribis@upnjatim.ac.idRisqi Firdaus Setiawanrisqi.f.agribis@upnjatim.ac.id<p>Posisi Indonesia sebagai salah satu negara produsen karet terbesar di dunia, tidak menjadikan Indonesia sebagai eksportir utama karet di pasar internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing komparatif dan spesialisasi perdagangan karet Indonesia di pasar internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Penelitian ini menggunakan data sekunder periode 2012-2021 yang diperoleh dari Food and Agriculture Organization (FAO) dan diolah menggunakan alat bantu Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas karet Indonesia memiliki daya saing komparatif yang rendah dan spesialisasi perdagangan sebagai importir karet di pasar internasional. Analisis RCA menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,380 yang menempatkan Indonesia pada posisi ketiga setelah Thailand dan Malaysia. Sedangkan analisis ISP menunjukkan bahwa Indonesia cenderung menjadi importir karet dengan nilai rata-rata -0.618 dan berada pada tahap substitusi impor.</p>2025-05-22T08:15:27+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4282MOTIVASI PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI VERMIKOMPOS DI DESA GENTAN KECAMATAN KRANGGAN KABUPATEN TEMANGGUNG2025-06-23T08:18:09+00:00Ririn Naimatun Nafiahnaimatunririn@gmail.comEpsi Eurigaepsieuriga@gmail.comBudi Wijayantomasbudiw@gmail.com<p>Penggunaan pupuk organik seperti vermikompos merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah menurunnya kesuburan tanah dan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Akan tetapi, belum semua petani menerapkan teknologi tersebut secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi petani dalam menerapkan teknologi vermikompos di Desa Gentan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Masalah utama yang diteliti adalah bagaimana tingkat motivasi petani dari aspek otonomi, kompetensi, dan keterkaitan mempengaruhi penerapan teknologi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi otonomi dan keterkaitan berada pada kategori tinggi, sedangkan motivasi kompetensi masih tergolong sedang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kompetensi petani sangat diperlukan untuk mendukung adopsi teknologi vermikompos secara lebih luas dan berkelanjutan.</p>2025-05-22T08:16:39+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4283KAJIAN LITERATUR: POTENSI ASAP CAIR SEBAGAI INSEKTISIDA ALAMI UNTUK PENGENDALIAN HAMA TANAMAN2025-06-23T08:18:08+00:00Yulia Padma Sariyuliapadmasari@ulm.ac.idHarlina Kusuma Tutiharlinatuti@ulm.ac.idFaridawati Junjung Nindhianifaridawatijunjung@ulm.ac.id<p>Asap cair memiliki potensi besar sebagai insektisida alami karena mengandung berbagai senyawa aktif seperti fenol, asam organik, dan senyawa karbonil yang bersifat toksik bagi serangga hama. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa asap cair yang berasal dari beberapa bahan seperti tandan kosong kelapa sawit, tempurung kelapa, sekam padi, serta limbah kayu karet terbukti dapat menyebabkan terganggunya perkembangan hingga menyebabkan kematian serangga hama.</p>2025-05-22T08:17:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://ejournalwiraraja.com/index.php/FP/article/view/4284RISIKO PRODUKSI PADI SEMIORGANIK DAN ANORGANIK2025-06-23T08:18:08+00:00Nastiti Winahyunastiti.winahyu@uniska-kediri.ac.idRatna Dewi Mulyaningtiyasratna_dm@yahoo.comRetna Dewi Lestariretna_dewi@udb.ac.idPrisca Nurmala Saripriscanurmala@pdbi.ac.id<p>Kecamatan Papar Kabupaten Kediri menjadi salah satu kecamatan yang telah menerapkan aktivitas usahatani semi organik dan anorganik. Perbedaaan besaran produktivitas pada usahatani padi semi organik dan anorganik menunjukkan bahwa adanya penambahan bahan organik kedalam aktivitas usahatani memberikan hasil yang positif. Namun, pergeseran aktivitas usahatani dari anorganik menuju semi organik belum banyak dilakukan oleh petani setempat. Analisis risiko produksi perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan variasi produktivitas yang dihasilkan dari usahatani padi semi organik dan anorganik. Hasil analisis menunjukkan rentang batas bawah dan batas atas produktivitas usahatani semi organik lebih besar yang menunjukkan potensi risiko yang lebih besar. Keragaman yang besar memiliki peluang risiko yang lebih besar pula. Hasil perhitungan ragam dan standar deviasi memperlihatkan bahwa usahatani padi semiorganik di Kecamatan Papar Kabupaten Kediri memiliki tingkat keragaman yang lebih besar dibandingkan usahatani padi anorganik. Walaupun demikian, nilai koefisien variasi dari usahatani padi semiorganik maupun anorganik kurang dari batas risiko sehingga dinyatakan petani terhindar dari risiko</p>2025-05-22T08:18:23+00:00##submission.copyrightStatement##