ANALISIS POSISI DAN TINGKAT KETERGANTUNGAN IMPOR BAWANG PUTIH INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

  • Mutiara Ria Despita Maharani Program Studi Magister Sains Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
  • Savira Putri Wulandari Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
  • Febry Aryawan Program Studi Magister Sains Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
  • Dian Karolin Nipu Program Studi Magister Sains Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University
Keywords: Impor, Bawang Putih, ISP, IDR, DKI

Abstract

Total permintaan bawang putih domestik tidak selaras dengan produksi bawang putih nasional sehingga berpengaruh terhadap peningkatan volume impor bawang putih. Penelitian ini memakai metode deskriptif kuantitatif untuk menganalisis posisi serta tingkat ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih di pasar internasional. Analisis data menggunakan ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan), IDR (Import Dependency Ratio) dan DKI (Derajat Keterbukaan Impor) periode tahun 2019 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan posisi perdagangan bawang putih Indonesia ditunjukkan dengan nilai ISP rata-rata sebesar -0,9 persen. Nilai ini mengindikasikan daya saing bawang putih Indonesia rendah dan cenderung sebagai negara pengimpor. Tingkat ketergantungan impor bawang putih Indonesia tercermin dalam nilai rata-rata IDR sebesar 90,64 persen, sementara nilai rata-rata DKI mencapai 3,18 persen

References

Adila, J. Z., Adhi, A. K., & Nurmalina, R. (2022). Pengaruh Kebijakan dan Faktor Penentu Impor Bawang Putih Indonesia dari Cina. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 22(1), 82-95. http://dx.doi.org/10.25181/jppt.v17i3.2189
Atmadji, E. (2004). Analisis Impor Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 9(1), 33–46
BPS. (2024). Produksi Tanaman Sayuran. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
ITC Trade Map. Diakses dari https://www.trademap.org/
Pusat data dan Informasi Pertanian. (2009). Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian Volume 1 No 1. Pusat data dan Informasi Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta.
Risnanti, A. S. Q., Fauzan, A., & Firmansyah, R. (2023). Analisis Perkembangan Produk Impor Bawang Putih Dari China Ke Indonesia. Jurnal Study and Management Research, 20(1), 22-32. https://doi.org/10.55916/smart.v20i1.167
Rohmawati, I., Suryantini, A., & Masyhuri, M. (2023, May). Analisis Efisiensi Ekonomi Bawang Putih (Allium sativum L.) di Kabupaten Karanganyar Menggunakan Pendekatan Stochastic Frontier. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS, 7(1), 780-788.
Septiana, B., Kusnadi, N., & Fariyanti, A. (2022). Daya Saing Bawang Putih di Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 10(1), 40-52. https://doi.org/10.29244/jai.2022.10.1.40-52
Setiawan, L. H., Khosyati, M. A., Nazira, N., Shara, S., & Hidayati, B. W. (2022). Willingness petani menanam bawang putih: bukti dari Kecamatan Sembalun, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan, 22(2), 111-123. https://doi.org/10.25181/jppt.v22i2.2419
Tambunan, T. T. H. (2004). Globalisasi dan Perdagangan Internasional. Gamalia: Bogor
Taufan Adharsyah. (2024). https://www.cnbcindonesia.com/news/20190418192332-4-67674/5-fakta-impor-bawang-putih-ri-raja-impor-terbesar-di-dunia#:~:text=Namun%20bila%20dicermati%20lebih%20dalam,budidaya%20adalah%20Rp%2024.975%2Fkg (Diakes pada 8 Agustus 2024)
Tony Hartawan. (2024). https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/486748/mengapa-ri-tergantung-pada-impor-bawang-putih (Diakes pada 8 Agustus 2024).
Yuliati, R. & Hutajulu, D. M. (2020). Pengaruh Harga Komoditas Pangan Terhadap Inflasi. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil : JWEM, 10, 103–116.
Published
2024-11-28
Abstract viewed = 45 times
PDF downloaded = 15 times