PENGEMBANGAN POTENSI KOPI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN KUDUS
Abstract
Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Kudus namun potensinya belum tergali secara optimal. Adanya program pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kudus (KAKK) membuka harapan baru untuk meningkatkan pengembangan potensi kopi Kabupaten Kudus yang paling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Identifikasi dan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Kudus merupakan daerah yang sangat potensial perkembangan kopi karena masih banyak keunggulan yang tidak dimiliki kopi ditempat lain seperti: Agroklimat yang sesuai untuk tanaman kopi, petani kopi berpengalaman dan masih banyak lagi. Metode yang digunakan untuk mencari strategi yang tepat adalah analisis SWOT. Strategi komprehensif yang ditemukan dari hasil metode analisis SWOT adalah sebagai berikut: (1) Pembentukan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kopi; (2) Peningkatan peran pemerintah; (3) Terbentuknya Gabungan Petani Kopi Daerah Kudus; (4) Implementasi Pembangunan Konsep Agropolitan Kabupaten Kudus (KAKK).
References
Agastya, A. A., & Ariyani, A. (2023). Stategi Pengembangan Kawasan Agropolitan Komoditas Kopi di Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Agriscience, 3(3), 732-751.
Ahmad, S., & Saleh, H. (2019). Agropolitan Area Development Model as an Effort to Improve Local Economic Growth Enrekang District. International Journal of Advanced Engineering Research and Science, 6(10), 66-73.
Bilhak, A., & Ma’rif, S. (2014). Pengembangan Agribisnis Kopi Dalam Kerangka Pembangunan Ekonomi Wilayah Di Kabupaten Aceh Tengah (Studi Kasus: Kabupaten Aceh Tengah). Jurnal Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 3(2), 254-261.
BMKG. (2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Retrieved from https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca.bmkg?Kota=Kudus&AreaID=501250&Prov=11
BPS. (2020, Oktober 19). Kabupaten Kudus dalam angka. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://jateng.bps.go.id/subject/54/perkebunan.html#subjekViewTab3
BPS. (2023). Retrieved from https://jateng.bps.go.id/subject/54/perkebunan.
Daini, R., Iskandar, I., & Mastura, M. (2020). Pengaruh Modal dan Luas Lahan Terhadap Pendapatan Petani Kopi di Desa Lewa Jadi, Kecamatan Bandar,Kabupaten Bener Meriah. J-ISCAN: Journal of Islamic Accounting Research, 2(2), 136-157.
Djakapermana, R. (2007). Pengembangan Kawasan Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Yang Berbasis Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah R.I.
Mahi, A. (2016). Pengembangan Wilayah. Jakarta: Kencana.
Martadona, I., Purnamadewi, Y. L., & Najib, M. (2014). Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Tanaman Pangan di Kota Padang. Tata Loka, 16(4), 234-244.
Prabowo, T. (2015). Analisis Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Nganjuk. Media Trend, 10(2), 183–195.
Pratita, D., & Budiarto, R. (2021). Comparative Advantage and Export Performance of Indonesia and Vietnam Coffe to the US Market during 2001-2019. Jurnal Agriekonomika, 10(2), 137-144.
Rahim, H. A., & Radjab, E. (2017). Manajemen Strategi. Makasar: Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sasana, H. (2018). Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Peningkatan Daya Saing Produk Agribisnis Unggulan. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 2(2), 1-16.
Sitanggang, J., & Sembiring, J. (2013). Pengembangan Potensi Kopi Sebagai Komoditas Unggulan Kawasan Agropolitan Kabupaten Dairi. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, 1(6), 33-48.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunarharum, W., Fibrianto, K., Yuwono, S. S., & Nur, M. (2019). Sains Kopi Indonesia. In UB Press. Malang.
Taufiqurahman. (2016). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.
Jurnal Pertanian Cemara allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
In most cases, appropriate attribution can be provided by simply citing the original article, for example:
Fatmawati, Ika dan Wahyudi, Didik (2015). POTENSI RUMPUT LAUT DI KABUPATEN SUMENEP. JURNAL PERTANIAN CEMARA, 12(1), 1-18. doi:https://doi.org/10.24929/fp.v12i1.193
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.