DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR IPA SISWA SMPN KABUPATEN SUMENEP DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN
Keywords:
Tes Diagnostik, PISA, Analisis Diskriminan
Abstract
Salah satu penyebab siswa gagal dalam mengikuti mata pelajaran IPA adalah guru sulit mendiagnosa jenis-jenis kesulitan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1). Mengidentifikasi kesulitan belajar IPA siswa SMPN di Kabupaten Sumenep; (2). Mengembangkan model tes diagnostik kesulitan belajar mata pelajaran IPA pada siswa SMP yang efektif; (3). Menganalisis jenis kesulitan belajar yang berpengaruh terhadap ketuntasan belajar IPA pada siswa SMP; (4). Menganalisis jenis kesulitan belajar yang paling mampu membedakan antara kelompok siswa yang tuntas dengan kelompok siswa yang tidak tuntas belajar dengan menggunakan analisis diskriminan.Variabel prediktor sebanyak 10 yaitu : mendefinisikan konsep, menginterpretasi data atau grafik, memahami hubungan spatial, memprediksi, mengontrol variabel, membuat hipotesis, menggunakan dan memanipulasi angka-angka, menyimpulkan, memilih alat eksperimen, melakukan eksperimen. Variabel Respon yaitu ketuntasan belajar IPA. Tahapan penelitian dilakukan didasarkan pada tujuan dan desain penelitian yaitu : (1). Mengidentifikasi kesulitan belajar IPA melalui FGD I; (2). Mendesain tes diagnostik melalui FGD II dengan materi tes adalah IPA terpadu (3). Mengimplementasikan tes diagnostik kesulitan belajar IPA; (4). Menganalisis hasil tes menggunakan analisis diskriminan.Hasil penelitian ini adalah : (1). Hasil identifikasi kesulitan belajar yang sering terjadi pada siswa di Sumenep adalah kurang membaca, sulit memahami konsep, sulit menyimpulkan data percobaan, sulit membaca grafik, sulit menghafal istilah-istilah biologi; (2). Desain tes diagnostik kesulitan belajar dengan materi IPA Terpadu (integrative science) sebanyak 10 soal essay denga rentang nilai 0-10. Nilai 10 diberikan jika mampu menjawab benar disertai dengan alasan benar, hingga skor 0 jika tidak menjawab atau jawaban sama sekali salah. Bentuk tes mengadopsi model tes PISA (Programme for International Student Assessment) yang dikembangkan oleh OECD (Organization for Economic Operation and Development) tahun 2012; (3). Jenis Kesulitan yang mempengaruhi ketuntasan belajar adalah menginterpretasi data dan grafik, memahami hubungan spatial dan memilih alat eksperimen; (4). Jenis kesulitan belajar yang mampu membedakan kelompok siswa yang tuntas dan tidak tuntas belajar adalah memahami hubungan spatial dan memilih alat eksperimen. Dari 124 siswa yang tuntas belajar, terdapat 83 siswa sesuai prediksi dan 41 siswa masuk pada klasifikasi yang salah. Dari 189 siswa yang tidak tuntas belajar, terdapat 107 siswa sesuai prediksi dan 82 siswa masuk pada klasifikasi yang salah.References
Depdiknas. 2003. Pedoman Pengem-bangan Tes Diagnostik Sains SMP. Departemen Pendidikan Nasional: Direktorat Pendidikan Lanjutan.
Gudono. 2011. Analisis Data Multivariat. BPFE. Yogyakarta.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Puspa Swara. Jakarta.
Hidayati, Fajar. 2010. Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Yogyakarta Dalam Mempelajari Aljabar. (Skripsi tidak untuk dipublikasikan). Program Gelar Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Hudgins, Bryce, etc. 1982. Educational Psychology. FE Peacock Publisher, Inc. Illinois
Mariana, I Made Alit. 2009. Hakekat IPA dan Pendidikan IPA untuk Guru SD. PPPPTK IPA. Bandung.
Medin, D.L., 2000. Concepts: An overview dalam Encyclopedia Of Psychology. Washington DC and New York: American Psychologi-cal and Oxford University Press.
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Santrock, John. 2010. Psikologi Pendidikan, edisi dua. PMG. Jakarta
Wahyuningsih, Amalia S. 2004. Hubunan Antara Keceerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU LAB School Jakarta Timur. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Jakarta.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta.
Gudono. 2011. Analisis Data Multivariat. BPFE. Yogyakarta.
Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Puspa Swara. Jakarta.
Hidayati, Fajar. 2010. Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Yogyakarta Dalam Mempelajari Aljabar. (Skripsi tidak untuk dipublikasikan). Program Gelar Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Hudgins, Bryce, etc. 1982. Educational Psychology. FE Peacock Publisher, Inc. Illinois
Mariana, I Made Alit. 2009. Hakekat IPA dan Pendidikan IPA untuk Guru SD. PPPPTK IPA. Bandung.
Medin, D.L., 2000. Concepts: An overview dalam Encyclopedia Of Psychology. Washington DC and New York: American Psychologi-cal and Oxford University Press.
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan Baru. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Santrock, John. 2010. Psikologi Pendidikan, edisi dua. PMG. Jakarta
Wahyuningsih, Amalia S. 2004. Hubunan Antara Keceerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas II SMU LAB School Jakarta Timur. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Jakarta.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta.
Published
2014-05-26
How to Cite
Anekawati, A., Habibi, H., & Sayyida, S. (2014). DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR IPA SISWA SMPN KABUPATEN SUMENEP DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN. LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, 4(1), 19-28. https://doi.org/https://doi.org/10.24929/lensa.v4i1.235
Section
LENTERA SAINS