PENGGUNAAN METODE MEMBACA SQ4R UNTUK MENINGKATKAN READING SKILL MAHASISWA
Abstract
Strategi belajar mengajar dalam proses pembelajaran merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh seorang guru profesional. Sama halnya dalam memberikan pengajaran membaca seorang guru memiliki strategi tersendiri, terutama dalam metode yang digunakan. Banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam memberikan pengajaran membaca, namun satu metode yang dianggap akan memberikan sebuah pengajaran yang optimal dalam proses belajar mengajar, yaitu metode SQ4R, apalagi jika dikaitkan dengan kurikulum metode ini sangat sinkron. Untuk membuktikan keefektifan metode tersebut maka penulis membuat sebuah penelitian tentang model Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan menggunakan metode SQ4R tersebut.
Tujuan utama dan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode SQ4R tehadap peningkatan kemampuan membaca mahasiswa, setelah mengikuti proses pembelajaran dilaksanakan.
Penelitian ini bersifat penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pemaparan data deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 tahap yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Data proses pembelajaran setiap siklus dianalisis secara deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahamahasiswa baru yang wajib mengikuti kursus bahasa Inggris di Universitas Wiraraja Sumenep TA. 2015/2016 yang berjumlah 40 sample. Tindakan yang diberikan dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran pada siklus I. Adapun siklus II berupa tindakan perbaikan terhadap kekurangan- kekurangan yang dialami pada siklus I.
Hasil belajar mahasiswa pada tes mengalami peningkatan prosentase mahasiswa tuntas belajar pada kondisi awal 40,00% menjadi 57,00% pada siklus I berarti naik 17,00% dan menjadi 93,00% pada siklus II naik 36,00%. Indikator keberhasilan tentang hasil belajar mahasiswa pada penelitian ini ditetapkan minimal 75% jumlah mahasiswa telah mencapai nilai 70 berarti telah berhasil. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari kondisi awal 64,85 menjadi 76,03 pada siklus I naik 12,82 poin dan menjadi 85,18 pada siklus II naik 9,15 poin. Indikator keberhasilan tentang nilai rata-rata kelas pada penelitian ini ditetapkan 75 % mahasiswa telah mencapai nilai minimal 70,00 berarti sudah berhasil.
References
Arikunto, Suharsini, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Fachrurrazi, Aziz dan Erta Mahyuddin. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing: Metode Tradisional dan Kontemporer. Jakarta: Bania Publishing.
Kagan S. and kagan M.1998. Multiple Intelegences: The Complete MI Book.University of Virginia: Kagan Cooperative Learning.
Maltby, Gage & Berliner. (1995). Educational Psychology: An Australian and New Zealand Perspective. Brisbane: John Wiley & Sons.
Mc Carthy and O’Dell.1999. English Membaca in Use: elementary. Cambridge University Press.
Nation, I. S. P. (2001).Learning membaca in another language.Cambridge: Cambridge University Press.
Nunan, D. (1991).Language teaching methodology: A textbook for teachers. Sydney:Prentice Hall International (UK) Ltd
Penny Ur. 1991. A Course in Language Teaching: Practice and Theory. Cambridge University Press.
Suyanto. 1997. Pedoman PelaksanaanPenelitian Tindakan Kelas (PTK)., Bagian satu. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian Pengembangan Pendidikan Pengajar Sekolah Dasar (BP3GSD)
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Tarigan, H. G. (1986).Pengajaran membaca. Bandung: Penerbit Angkasa